Pilwakot Solo, Presiden Joko Widodo Serahkan Keputusan kepada Gibran
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·3 menit baca
SOLO, KOMPAS – Presiden Joko Widodo menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada kedua putranya, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, terjun ke politik dan maju dalam pemilihan Kepala Daerah Solo atau tetap fokus di dunia usaha. Nama Gibran dan Kaesang muncul dalam hasil survei calon wali Kota Solo 2020-2025 yang dilakukan oleh Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah.
“Ya seneng-seneng saja tapi ya sekali lagi, Mas Gibran, Kaesang mandiri lah, saya serahkan sepenuhnya,” kata Presiden Joko Widodo saat diminta tanggapannya sebagai orangtua terkait hasil survei Laboratorium Kebijakan Publik, Universitas Slamet Riyadi, Solo di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (27/7/2019)
Berdasarkan hasil survei Laboratorium Kebijakan Publik, Universitas Slamet Riyadi (Unisri), Gibran dan Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo memiliki popularitas tertinggi yakni 90 persen, disusul Kaesang (86 persen), dan dibawahnya Ketua DPRD Solo Teguh Prakosa (49 persen).
Untuk aseptabilitas, Purnomo menempati peringkat pertama (83 persen), disusul Gibran (61 persen), posisi ketiga Teguh Prakosa (49 persen), dan Kaesang peringkat keempat (36 persen). Untuk elektabilitas, Purnomo juga menempati peringkat pertama (38 persen), kedua adalah Gibran (13 persen), ketiga Teguh (11 persen), dan Kaesang peringkat kedelapan (1 persen).
Ada sepuluh nama dengan berbagai latar belakang yang disurvei oleh Lembaga Kebijakan Publik Unisri. Nama Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo tidak ikut disurvei karena telah menjabat dua periode sehingga tidak akan maju lagi dalam Pilwakot Solo.
Menanggapi hasil survei tersebut, Gibran mengatakan, sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada warga Solo, karena sudah memberi penilaian positif kepadanya. Gibran mengaku saat ini masih fokus menggeluti bisnis.
“Saya dan Kaesang masih melakukan aktivitas saya yang saya lakoni seperti biasa, masih fokus menjalani bisnis, masih fokus ekspansi bisnis,” katanya.
Gibran mengatakan, kedua orangtuanya selama ini sangat demokratis dan memberi kebebasan untuk mengambil setiap keputusan dan harus mandiri. Oleh karena itu, jika nantinya memutuskan akan menjadi politikus, maka akan menjadi politikus yang mandiri.
“Dari dulu itu prinsip saya harus mandiri. Jadi kalau jadi pengusaha ya harus jadi pengusaha yang mandiri. Kalaupun nanti jadi politikus ya harus jadi politikus yang mandiri,” katanya.
Secara terpisah, Ketua Laboratorium Kebijakan Publik Unisri Suwardi mengatakan, survei calon wali kota Solo itu merupakan bagian dari riset kepemimpinan kota Solo 2020-2025. Metode survei menggunakan teknik delfi untuk mengidentifikasi kriteria kepemimpinan ideal dan mengidentifikasi feasibilitas tokoh-tokoh calon pemimpin Solo.
Populasi dalam survei ini adalah penduduk Solo yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap pemilu 2019. Survei melibatkan 786 responden yang tersebar di 96 titik lokasi survei dengan margin of error 4 persen. Survei dilakukan dalam kurun waktu, 25 Juni-20 Juli 2019.
“Dari 786 responden itu, dua kuesioner tidak bisa dianalisis karena rusak. Dengan demikian keseluruhan sampel sebanyak 766 responden,” katanya.