59 Dokter Hewan Siap Periksa Hewan Kurban di Tangerang Selatan
Oleh
PINGKAN ELITA DUNDU
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Tangerang Selatan menurunkan 59 dokter hewan untuk memeriksa hewan kurban untuk Idul Adha. Sebanyak 54 dokter hewan di antaranya berasal dari kalangan swasta, tiga dokter hewan dari DKP3, dan satu lagi perwakilan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Langkah ini diambil sebagai antisipasi penyakit menular hewan atau zoonosis seperti antraks, bruselosis, helminthiasis, dan ektima kontagiosa (Orf). Petugas juga memastikan kalau ternak yang dijual tersebut telah memenuhi syarat untuk dikurbankan.
Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan, tenaga medis veteriner tersebut berasal dari Institut Pertanian Bogor dan swasta. Setiap tenaga dokter hewan ini bertugas mengawasi data dan kelaikan hewan juga dibantu oleh 100 orang dari perwakilan Dewan Kemakmuran Masjid se-Kota Tangsel.
Saat sidak di lapak hewan kurban di Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Senin (29/7/2019), Benyamin juga mengatakan, pihaknya melalui kader peternakan sudah mendata pedagang hewan.
Tahun 2018, jumlah hewan kurban yang diperdagangkan di Kota Tangsel 23.997 ekor dengan 360 pedagang di tujuh kecamatan. Tercatat 14.458 ekor hewan kurban disembelih saat Idul Adha 2018.
Benyamin berharap, tahun ini akan terjadi peningkatan jumlah hewan yang diperdagangkan dan dipotong, sehingga dapat meningkatkan konsumsi masyarakat dan roda perekonomian masyarakat di Kota Tangsel.
Kepala DKP3 Kota Tangsel Nur Slamet mengatakan, untuk menjamin sehat dan layak digunakan sebagai hewan kurban, petugas akan membubuhi tanda atau cap pada setiap hewan yang telah diperiksa tim kesehatan veteriner atau dokter hewan. Stempel itu berbentuk kotak berwarna biru.
“Kalau tidak ada stempel warna biru, sebaiknya jangan dibeli ternak tersebut,” kata Nur Slamet.
Bagian depan lapak pedagang akan dipasang stiker warna kuning bertuliskan “sehat”. Stiker ini menjadi penanda kalau lapak pedagang sudah diperiksa tim kesehatan veteriner.
Nur Slamet juga mengingatkan kepada masyarakat agar teliti sebelum membeli hewan ternak kurban.
Kepala UPTD Pusat Kesehatan Hewan DKP3 Kota Tangsel Pipit Surya Yuniar mengatakan, tenaga dokter hewan bertugas memeriksa kesehatan hewan di seluruh tempat penampungan hewan, sebelum dipotong. Tempat penampungan mencakup lapak-lapak pedagang serta titik lokasi panitia penerimaan dan penyaluran hewan ternak kurban.
Dokter hewan ini juga, kata Pipit, bertugas mengawasi jalannya pemotongan, memeriksa kesehatan organ dalam hewan yang dipotong, memberikan edukasi kepada masyarakat terkait jika ada temuan penyakit apakah boleh atau tidak untuk dikonsumsi.
“Satu kelurahan, satu dokter hewan yang mengawasinya,” kata Pipit.
Kabupaten Tangerang
Pemerintah Kabupaten Tangerang menyiagakan 13 dokter hewan, tiga paramedik veteriner, dan puluhan petugas lapangan untuk memeriksa hewan kurban. Petugas ini akan memonitoring hewan kurban yang akan disembelih pada Hari Raya Idul Adha.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat DPKP Kabupaten Tangerang Febya Satyaningsih mengatakan, kehadiran petugas untuk mengantisipasi penyakit menular hewan seperti anthraks, bruselosis, helminthiasis dan Orf.
Menurut Febya, tim pemeriksa hewan kurban akan mendatangi tempat penampungan hewan kurban di 29 kecamatan se-Kabupaten Tangerang.
“Selain fisik, tim ini akan memeriksa kesehatan hewan kurban seperti kambing, domba, sapi dan kerbau. Pemeriksaannya akan dilakukan langsung di lokasi penjualan hewan kurban dan tempat pemotongan hewan,” kata Febya di Tigaraksa, Senin.
Febya menjelaskan, pemeriksaan atas hewan kurban ini akan dilakukan mulai pra-pemotongan meliputi catatan administrasi hewan, surat keterangan kesehatan hewan dari daerah asal, serta kesehatan fisik hewan yang dianggap layak untuk hewan kurban.
Selanjutnya, untuk pasca pemotongan, kata Febya, petugas akan memeriksa bagian tubuh hewan kurban yang biasanya akan dikonsumsi, seperti daging, hati, usus, dan jeroannya.
“Pemeriksaan ini untuk mengetahui apakah daging tersebut mengandung bakteri atau hal lainnya. Biasanya, akan ditemukan cacing hati,” kata Febya.