Tim catur Indonesia memantapkan persiapan menuju SEA Games Filipina 2019 dengan merebut podium pada Festival Catur Internasional Biel, di Biel, Swiss, Sabtu (27/7/2019) malam atau Minggu (28/7/2019) WIB.
Oleh
Emilius Caesar Alexey dan Adrian Fajriansyah
·3 menit baca
BIEL, MINGGU — Tim catur Indonesia memantapkan persiapan menuju SEA Games Filipina 2019 dengan merebut podium pada Festival Catur Internasional Biel, di Biel, Swiss, Sabtu (27/7/2019) malam atau Minggu (28/7/2019) WIB. Podium direbut oleh WGM Medina Warda Aulia dan IM Irene Kharisma Sukandar pada kategori catur kilat putri yang menempati posisi kedua dan ketiga.
Raihan itu melanjutkan tren positif yang dicetak oleh Medina saat menjadi juara kategori catur cepat putri pada ajang yang sama, Senin (23/7/2019) WIB lalu. Prestasi itu memberi tambahan semangat bagi para pecatur nasional karena mereka akan berlaga pada nomor catur cepat dan catur kilat putra dan putri pada SEA Games Filipina mendatang.
”Medina dan Irene bermain bagus dan mereka mengumpulkan 8 poin masing-masing dari 13 laga. Mereka berdua hanya terpaut 0,5 poin dari pecatur Rusia, WGM Vera Nebolsina, yang menjadi juara,” kata Kristianus Liem, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi), melalui pesan pendek dari Biel, Minggu (28/7/2019).
Menurut Kristianus, Medina dan Irene memiliki ketenangan dan ketepatan strategi dalam menghadapi tekanan waktu yang sangat ketat, yaitu 5 menit setiap pemain. Ketenangan dan strategi dalam permainan catur kilat harus selalu dilatih agar mereka siap menghadapi laga pada SEA Games. Pada SEA Games 2019, Percasi menargetkan satu medali emas untuk Indonesia.
Medina mengatakan gembira dapat kembali naik podium pada kategori catur kilat, tetapi merasa kecewa dengan kekalahan pada laga terakhir.
Pertandingan yang mencapai 13 laga dalam sehari sangat menguras tenaga dan konsentrasi, tetapi semua laga dianggap sebagai latihan yang baik untuk menuju SEA Games. Dari 13 laga yang dijalani, Medina menang 7 kali, remis 2 kali, dan kalah 4 kali.
”Saya sudah memimpin dengan 8 poin sebelum laga terakhir dan WGM Vera Nebolsina baru 7,5 poin. Saya hanya perlu remis untuk menjadi juara, tetapi lawan saya, GM Harsha Bharathakoti dari India, sangat kuat. Saya menjadi tegang dan tidak melihat langkah kombinasinya sehingga kalah,” kata Medina.
Irene juga mengumpulkan 8 poin, sama seperti Medina. Namun, Irene meraih poin itu dengan 8 kemenangan dan 5 kekalahan. Irene bangkit dari hasil yang kurang memuaskan pada kategori catur cepat dan berhasil menembus tiga besar.
Irene dan Medina adalah andalan Indonesia pada catur putri untuk merebut medali emas.
”Saya kurang puas karena sering membuat kesalahan pada laga-laga terakhir. Cukup sulit bagi saya untuk pindah dari catur standar ke catur kilat di level atas,” kata Irene yang juga mengikuti pertandingan pada kategori catur standar.
Pada kategori putra, Muhammad Lutfi Ali juga tampil prima dengan mengumpulkan 9,5 poin dari 13 laga. Namun, hasil itu hanya membuat Lutfi menempati posisi kedelapan.
Dua pecatur putra lain, Sean Winshand Cuhendi dan Novendra Priasmoro, meraih 8,5 poin dan menempati posisi ke-20 dan ke-21.
”Kami gembira Medina dan Irene menunjukkan permainan terbaik mereka pada ajang itu. Para pecatur putra juga tampil prima. Bahkan, Lutfi tampil lebih baik dibandingkan Novendra dan Sean yang memiliki rating jauh di atasnya,” kata Eka Putra Wirya, anggota Dewan Pembina Percasi.