Proses pemadaman kebakaran lahan di Taman Hutan Raya R Soerjo yang berada di lereng Gunung Arjuna, Kota Batu, Jawa Timur, hingga Senin (29/7/2019) masih terus dilakukan.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
BATU, KOMPAS — Proses pemadaman kebakaran lahan di Taman Hutan Raya R Soerjo yang berada di lereng Gunung Arjuna, Kota Batu, Jawa Timur, masih terus dilakukan. Hingga Senin (29/7/2019) siang, sekitar 30 petugas yang dikerahkan masih berusaha menjinakkan api.
Lokasi lahan yang terbakar berada di Blok Kebut, masuk wilayah Kecamatan Bumiaji, Batu. Vegetasi yang terbakar didominasi oleh semak di ketinggian sekitar 2.800 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan kemiringan lereng sekitar 40 derajat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu A Choirur Rochim mengatakan, berdasarkan informasi dari lapangan, api sudah bisa dikendalikan sekitar pukul 11.00. ”Harapannya, hari ini api bisa cepat padam,” kata Rochim di Pos Pendakian Sumberbrantas.
Untuk menjangkau lokasi yang terbakar, petugas harus berjalan sekitar enam jam dari Pos Pendakian Sumberbrantas.
Selain medan, menurut Rochim, kondisi angin yang cukup kencang menjadi kendala pemadaman. Angin membuat api cepat merambat. Sementara untuk menjangkau lokasi yang terbakar, petugas harus berjalan sekitar enam jam dari Pos Pendakian Sumberbrantas.
”Karena jarak cukup jauh, akan ada sif. Petugas yang kemarin berangkat saat ini masih bertahan di lokasi. Kalau sampai besok api belum padam, besok kami akan menggantinya dengan tim baru. Mereka kami suplai logistik dari sini,” ucapnya.
Proses pemadaman dilakukan dengan cara manual, termasuk membuat sekat bakar agar api tidak merembet. Sekitar 1 kilometer di bawah lahan yang terbakar terdapat vegetasi pepohonan tinggi.
Proses evakuasi pendaki selesai dilakukan sekitar pukul 09.45. Sebanyak 47 pendaki sudah turun melalui Pos Pendakian Sumberbrantas; 6 orang melalui Purwosari, Pasuruan; dan 25 orang lainnya sudah turun pada Minggu pagi. Mereka semua turun dalam kondisi selamat.
”Lahan yang terbakar sebenarnya jauh dari jalur pendakian, tetapi kebakaran lahan dikhawatirkan bisa menutup jalur pendaki sehingga evakuasi dilakukan,” kata salah satu porter Tahura R Soerjo, Rio Dian Kusuma.
Okta HP, petugas dari Pusat Pengendalian dan Operasional BPBD Batu, mengatakan, tidak semua pendaki turun melalui jalur saat mereka naik. Hal ini menyulitkan pendataan. ”Misalnya, mereka naik melalui Pos Pendakian Sumberbrantas, tetapi turun melalui Tretes di Pasuruan, atau sebaliknya,” ucapnya.
Dita Audina, salah satu pendaki dari Sekolah Tinggi Kesehatan Dian Husada Mojokerto, menuturkan, selama proses pendakian, rombongannya tidak mendapati kondisi yang membahayakan. Dita naik Gunung Welirang (di utara Arjuna) bersama 11 rekannya. Mereka merupakan rombongan pendaki yang turun paling akhir.
”Kami naik pada hari Sabtu dan sesuai rencana turun hari ini. Selama di atas kondisinya aman, jauh dari lahan yang terbakar,” katanya.
Selain petugas dari Tahura R Soerjo, pemadaman juga melibatkan masyarakat sekitar hutan dan BPBD. Hari ini, BPBD Jawa Timur juga datang untuk mendukung kebutuhan logistik. BPBD Batu belum bisa memperkirakan berapa luas lahan yang terbakar dan penyebab kebakaran.