Kawasan Danau Toba terus dibenahi untuk menjadi destinasi wisata berkelas. Pemerintah menganggarkan Rp 3,5 triliun untuk membangun kawasan itu.
TAPANULI UTARA, KOMPAS Presiden Joko Widodo meminta percepatan pembangunan kawasan Danau Toba yang terintegrasi, mulai dari pariwisata, infrastruktur, sumber daya manusia, hingga lingkungan hidup. Pemerintah mengucurkan Rp 3,5 triliun untuk pembangunan Danau Toba dan diharapkan bisa mendatangkan investasi hingga empat kali lipat.
Presiden menyampaikan hal tersebut dalam kunjungan kerjanya ke kawasan Danau Toba di Geosite Sipinsur, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Senin (29/7/2019). Presiden juga meninjau pembangunan Pelabuhan Muara di Kabupaten Tapanuli Utara.
”Kita ke sini dalam rangka memutuskan perencanaan pengelolaan Danau Toba sebagai destinasi wisata yang betul-betul berkelas, tetapi produknya harus diperbaiki, brand-nya harus diangkat,” kata Jokowi.
Presiden didampingi Ny Iriana, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. Di sana, Presiden menikmati pemandangan Danau Toba di Geosite Sipinsur yang merupakan hutan pinus pada ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut.
Pembangunan pariwisata di Danau Toba, menurut Presiden, tidak bisa hanya mengembangkan destinasi, tetapi juga harus memulihkan lingkungan hidup. Pemerintah pun tengah mengkaji keberadaan sejumlah perusahaan di kawasan Danau Toba yang bisa mengancam lingkungan hidup. Opsi penutupan perusahaan pun dipertimbangkan. ”Bisa sebagian, bisa semuanya,” katanya.
Pemerintah pun mengalokasikan Rp 3,5 triliun untuk pembangunan 12 pelabuhan, 5 kapal, serta infrastruktur jalan dan jembatan. ”Kita harapkan investasi yang datang (dari swasta) tiga sampai empat kali dari yang sudah dikeluarkan dari APBN,” ujarnya.
Budi Karya mengatakan, pembangunan yang dilakukan Kementerian Perhubungan di kawasan itu fokus mendukung Danau Toba sebagai destinasi prioritas nasional. Kemenhub memperbaiki aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pelayaran Danau Toba.
Kemenhub membangun 12 pelabuhan, yakni Pelabuhan Balige, Muara, Ambarita, Ajibata, Simanindo, Tigaras, Sipinggan, Onanrunggu, Onanbaru, Nainggolan, Bakkara, dan Marbuntoruan. Pelabuhan-pelabuhan itu menghubungkan daerah-daerah di lingkar luar Sumatera dengan Pulau Samosir.
Lima kapal besar pun telah dibangun dari tahun 2017 hingga 2020 dengan total anggaran Rp 122 miliar. Satu di antaranya sudah beroperasi sejak akhir 2018, yakni Kapal Motor Penyeberangan Ihan Batak yang melayani jurusan Pelabuhan Ajibata di Kabupaten Toba Samosir ke Pelabuhan Ambarita di Kabupaten Samosir. Mereka pun menargetkan satu kapal penyeberangan beroperasi tahun 2019 dan tiga lainnya pada tahun 2020.
Basuki mengatakan, untuk percepatan pembangunan pariwisata Danau Toba, Kementerian PUPR telah menetapkan jalan lingkar Pulau Samosir sepanjang 146 kilometer sebagai jalan nasional. Jalan itu juga sudah dilebarkan dan diperbaiki lebih dari 120 kilometer. Sisanya diselesaikan tahun ini.
Edy Rahmayadi mengatakan, pemerintah daerah akan berfokus meningkatkan sumber daya manusia di Sumut. Ia pun berencana memperbanyak sekolah menengah kejuruan, khususnya di bidang pariwisata dan pertanian.
Selain itu, ia juga menekankan akan memprioritaskan pemulihan lingkungan hidup Danau Toba. ”Tak akan orang datang kalau tempatnya kotor dan bau. Kita akan perbaiki limbah yang mengganggu Danau Toba,” katanya. (NSA)