Sepeda motor ambulans diperlukan di Jakarta terutama akibat kondisi lalu lintasnya yang sulit diprediksi. Idealnya, mobil ambulans tiba di lokasi dalam waktu kurang dari 30 menit. Tetapi, ketika jam sibuk dan jalanan macet, waktu tibanya bisa lebih lama.
Oleh
Ayu Pratiwi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan terus menambah jumlah sepeda motor ambulans guna mempercepat waktu pemberian pertolongan pertama terhadap warga yang membutuhkan. Sejak dioperasikan pada 2017, sepeda motor ambulans terbukti mampu tiba lebih cepat di lokasi dibandingkan mobil ambulans, terutama saat jam-jam kemacetan lalu lintas terjadi.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Ambulans Gawat Darurat (UPT AGD) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Iwan Kurniawan di Jakarta, Selasa (30/7/2019), mengatakan, pihaknya akan menambah 12 sepeda motor ambulans atau motor untuk Unit Reaksi Cepat (URC) pada 2019. Saat ini, sudah ada 13 sepeda motor ambulans yang beroperasi dan disiagakan di lima wilayah kota Jakarta.
Ia menjelaskan, petugas yang membawa sepeda motor ambulans berjumlah satu orang dan merupakan paramedis yang mampu memberikan layanan darurat. Petugas telah dilatih bagaimana mengendarai sepeda motor dan dilengkapi dengan perlengkapan medis yang biasanya disediakan di mobil ambulans.
“Tapi, peralatannya tidak selengkap mobil ambulans. Pertolongan pertama langsung ditangani di lokasi. Apabila butuh rujukan ke rumah sakit, maka mobil ambulans akan dipanggil,“ kata Iwan.
Sepeda motor ambulans diperlukan di Jakarta terutama akibat kondisi lalu lintasnya yang sulit diprediksi. Idealnya, mobil ambulans tiba di lokasi dalam waktu kurang dari 30 menit. Tetapi, ketika jam sibuk dan jalanan macet, waktu tibanya bisa lebih lama.
“Kondisi Jakarta tidak bisa diprediksi. Motor ambulans bisa lebih cepat sampai di lokasi. Rata-rata di bawah 30 menit. Karena bicara penanganan gawat darurat, respons cepat sangat penting. Namun, ketersediaan motor ambulans masih sedikit. Tiap tahun, akan kita tambah,“ tutur Iwan.
Sebanyak 12 sepeda motor ambulans yang akan ditambah tahun ini sedang dalam proses lelang. Bagi masyarakat yang memerlukan layanan tersebut, dapat menghubungi nomo 112 atau 119.
Relawan pemandu
Selain layanan kesehatan gawat darurat berbasis sepeda motor yang disediakan pemerintah, ada pula komunitas relawan pengemudi sepeda motor yang bersedia mengawal mobil ambulans agar dapat melalui jalan macet secara lebih cepat. Di Kota Tangerang, Banten, misalnya, ada komunitas anak muda bernama Relawan Ambulans Ciledug (RAC) yang bermarkas di depan RS Mulya.
Pada suatu kesempatan yang diliput Kompas, 9 Juli 2019, pengawalan perjalanan ambulans oleh lima anggota RAC terbukti mampu mengurangi waktu tempuh ambulans dari 20-30 menit menjadi 10 menit. Masing-masing anggota RAC itu mengendari motornya sendiri. Empat pengendara berada di depan ambulans untuk membuka jalan dan satu berada di belakang untuk menjaga agar kendaraan lain tidak menyerobot laju ambulans.