logo Kompas.id
UtamaMinimnya Lapangan Kerja Jadi...
Iklan

Minimnya Lapangan Kerja Jadi Faktor Utama Perdagangan Anak

Ketua DPR mendorong pemerintah daerah dan swasta untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, agar bisa mempersempit ruang gerak oknum yang tidak bertanggung jawab merekrut anak-anak

Oleh
DHANANG DAVID ARITONANG
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/9JoXVLvjd6v_45X0g_ryPeG2xVk=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2F20190729_ENGLISH-LIPSUS-PERDAGANGAN-ANAK_C_web_1564409376.jpg
KOMPAS/RYAN RINALDY

Sejumlah remaja berjalan pulang setelah beraktivitas di gereja di Desa Meusin, Kecamatan Boking, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, Minggu (7/7/2019). Kurangnya aktivitas dan sepinya kegiatan ekonomi turut mendorong warga desa tersebut bekerja sebagai TKI di luar negeri.

JAKARTA, KOMPAS - Minimnya lapangan pekerjaan di beberapa daerah menjadi faktor utama yang mengakibatkan perdagangan anak-anak ke luar negeri marak terjadi di Nusa Tenggara Timur. Selain itu, Kementerian Ketenagakerjaan dan Kepolisian Negara RI perlu menelusuri agen-agen tenaga kerja yang tidak memiliki izin operasional.

Ketua DPR Bambang Soesatyo di Jakarta, Selasa (30/7/2019), mengatakan, maraknya perdagangan anak di Indonesia disebabkan karena minimnya lapangan pekerjaan di beberapa daerah, khususnya Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia menilai bahwa pendidikan wajib belajar sembilan tahun juga masih belum merata.

Editor:
hamzirwan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000