Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta akan membangun sebelas sistem hidran mandiri di kawasan padat permukiman hingga akhir 2019. Pembangunan ini diharapkan mengatasi problem sulitnya mencari sumber air saat melakukan pemadaman.
Oleh
ADITYA DIVERANTA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta akan membangun sebelas sistem hidran mandiri di kawasan padat permukiman hingga akhir 2019. Pembangunan ini diharapkan mengatasi problem sulitnya mencari sumber air saat melakukan pemadaman.
Pelaksana Tugas Ketua Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta Subejo mengatakan, hindran mandiri itu dibangun sebanyak dua unit pada setiap wilayah kota adminstrasi. Kecuali di wilayah Jakarta Timur, hidran mandiri dipasang sebanyak tiga unit.
"Kami sudah anggarkan dan saat ini sedang dibangun. Prosesnya tidak sebentar, karena harus mencari lahan tandon air di bawah permukiman padat. Selain itu, dinas juga harus mensosialisasikan penggunaannya kepada warga," kata Subejo, di Jakarta, Rabu (31/7/2019).
Subejo menambahkan, hidran mandiri nantinya akan menjadi unit andalan untuk memadamkan api di permukiman padat. Ini karena sebagian besar kebakaran di ibu kota umumnya melanda permukiman padat. Saat terjadi kebakaran, seringkali mobil pemadam kesulitan masuk menuju ke sumber api.
"Pada sebagian kasus, sumber api bermula dari rumah-rumah berimpitan yang sulit untuk diakses. Keberadaan hidran mandiri yang siaga di permukiman padat akan sangat membantu proses pemadaman," tutur Subejo.
Suharja, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) DKI Jakarta, mengatakan, 11 hidran mandiri itu akan menambah lima hidran yang telah dibangun pada tahun lalu. Sejumlah wilayah seperti di Manggarai, Jakarta Selatan, serta di Cilincing dan Pisangan Baru, Jakarta Timur, adalah tempat yang telah dipasangi hidran mandiri.
"Jumlah ini baru sedikit, namun kami harap dapat terus bertambah setiap tahun. Di Jakarta sendiri, ada sekitar 49 titik rawan kebakaran yang berasal dari permukiman padat," ucap Suharja.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan Irwan mengatakan, keberadaan hidran mandiri ini diharap berguna untuk mengganti persediaan alat pemadam api ringan (Apar) di wilayah kelurahan. Sebab, Irwan mengatakan bahwa persediaan Apar di wilayah Jakarta Selatan dibatasi sejak tahun lalu.
"Karena anggaran Apar dibatasi sejak tahun lalu, kami berharap adanya hidran mandiri dapat mengantisipasi kebakaran di permukiman lebih cepat. Selama ini, perlu waktu cukup lama untuk menarik air dari sumber yang jauh, sehingga butuh banyak mobil pemadam di lokasi permukiman sempit," kata Irwan.