Goresan Jokowi dan Iriana di Batik Gurdo

NINA SUSILO

Presiden Joko Widodo dan Nyonya Iriana menggoreskan malam dengan canting di selembar kain, Kamis (1/8/2019). Kain bermotif Gurdo sepanjang 74 meter dimulai dengan goresan dari Jokowi dan Iriana. Rencananya, kain ini akan menjadi ikon ajang Batik Kemerdekaan yang mengawali rangkaian peringatan Kemerdekaan RI.

JAKARTA, KOMPAS - Di peron A Stasiun MRT Bundaran HI, berjejer para pembatik. Mereka menggoreskan malam atau  "lilin" dengan canting masing-masing. Sedikit demi sedikit, kain yang sudah digambar pola tertutup goresan malam yang membentuk gambar-gambar tertentu.

Di salah satu gerai, Presiden Joko Widodo dan Nyonya Iriana ikut menggoreskan malam. Gambar Garuda tampak dari sayap dan bentukan tubuh serta ekornya. Motif ini disebut motif Garudo atau Gurdo.

Situs Museum Batik mencatat bahwa Gurdo dibuat seperti Garuda, kendaraan Dewa Wisnu, lambang sumber kehidupan utama dan kejantanan. Motif ini juga hanya digunakan oleh raja serta diaplikasikan Keraton Mataram sebagai lambang Kerajaan Mataram.

Dalam goresan Jokowi dan Nyonya Iriana, Gurdo adalah Garuda Nusantara, perlambang Garuda Pancasila, lambang negara Indonesia. Kain batik ini pun dibuat sepanjang 74 meter sesuai usia kemerdekaan Republik Indonesia.

NINA SUSILO

Sebanyak 74 pembatik dari berbagai sentra batik nusantara berpartisipasi dalam acara Batik Kemerdekaan. Acara ini mengawali peringatan Kemerdekaan RI tahun 2019 ini.

Adapun pembatik yang hadir dan ikut mengerjakan batik kemerdekaan ini juga sebanyak 74 orang dari berbagai sentra batik di Indonesia.

Acara yang mengawali rangkaian peringatan Kemerdekaan RI tahun 2019 inipun disebut Batik Kemerdekaan. "Kita berharap warisan pusaka batik nusantara yang sudah tercatat di UNESCO ini bisa menjadi sebuah brand Indonesia di kancah internasional dan kita harapkan juga ada regenerasi pembatik-pembatik," tutur Jokowi.

Chozaze (67), pembuat canting sekaligus pembatik asal Desa Randusari, Kecamatan Pekalongan, Pekalongan, berharap semakin banyak orang menggunakan batik sehingga kerajinan batik kembali menjadi tren. Dengan demikian, kehidupan para pengrajin batik semakin baik.

Dalam acara ini, beberapa menteri tampak hadir mendampingi Presiden Jokowi dan Nyonya Iriana. Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

KOMPAS/ANGGER PUTRANTO

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (lima dari kiri) meninjau pembatik dari Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo yang membatik menggunakan pewarna alam di Jember, Rabu (31/7/2019). Universitas Jember membina desa di pinggiran Taman Nasional Meru Betiri tersebut menjadi Pusat Batik Warna Alam Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) sebagai bagian dari program pertanian inklusi.