Dari sisi optimisme, konsumen Indonesia ada di posisi ketiga di dunia setelah India dan Filipina. Namun, konsumen Indonesia khawatir terhadap kondisi ekonomi, bahkan sebagian konsumen khawatir perihal kemungkinan resesi di masa mendatang.
Kekhawatiran itu muncul akibat kondisi eksternal, seperti perang dagang Amerika Serikat dan China, serta isu Brexit yang belum tuntas.
Sementara, dari sisi internal, konsumen belum tahu rencana pemerintahan baru terkait perekonomian. Hal ini memunculkan ketidakpastian.
"Keyakinan konsumen tetap stabil dan mereka tetap akan berbelanja. Namun, mereka khawatir terhadap prospek lapangan pekerjaan dan kondisi finansial. Keyakinan mereka pada kedua hal ini menurun," kata Agus Nurudin, Managing Director Nielsen Indonesia, dalam paparan temuan The Conference Board® Global Consumer Confidence Survey, berkolaborasi dengan Nielsen, di Jakarta, Rabu (31/7/2019).
Konsumen akan membelanjakan uang mereka untuk gawai, komputer, dan peralatan elektronik lainnya. Selebihnya, konsumen memilih untuk menabung daripada investasi, mencari hiburan, dan makan di luar rumah. Konsumen juga memilih untuk membeli kebutuhan rumah tangga daripada membangun rumah.
Dari temuan itu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia relatif stabil di angka 126 pada triwulan II-2019. Angka itu di posisi ketiga setelah India (138) dan Filipina (126).
Terkait lapangan pekerjaan yang tersedia, konsumen mengkhawatirkan kualitasnya. Hal itu antara lain tercermin dari lulusan sarjana yang harus bekerja pada pekerjaan untuk lulusan SMA ke bawah.
Agus menyarankan pemerintah untuk memilih menteri-menteri di bidang perekonomian yang memiliki kemampuan untuk menumbuhkan kepercayaan konsumen. "Produsen juga harus terus mengkampanyekan produknya agar konsumen yakin dan mau membeli produknya," kaya Agus.
Hasil survei mengungkapkan, Indeks Keyakinan Konsumen Global pada triwulan II-2019 sebesar 107, naik tipis dari triwulan I-2019 yang sebesar 106.
Konsumen di Asia Pasifik tetap optimistis dengan China, India, dan Indonesia sebagai pilar utama Indeks Keyakinan Konsumen Global.
Kekhawatiran konsumen perihal keadaan ekonomi (36 persen) meningkat dibandingkan dengan triwulan I-2019 yang sebesar 31 persen. Faktor ini diduga juga memicu 57 persen konsumen menilai negara sedang dalam keadaan resesi pada triwulan II-2019, lebih tinggi daripada triwulan I-2019 yang sebesar 51 persen.
“Di triwulan kedua ini makin banyak konsumen Indonesia yang mengkhawatirkan kondisi ekonomi, tampaknya hal itu merupakan dampak dari Pemilu, dimana konsumen merasa bahwa keadaan ekonomi pasca Pemilu masih tidak pasti. Tidak mengherankan bila kemudian juga lebih banyak konsumen yang berpendapat bahwa negara sedang dalam keadaan resesi ekonomi.” kata Agus. (ARN)