Pembangunan Kawasan Danau Toba Ditarget Selesai 2020
Oleh
·2 menit baca
SAMOSIR, KOMPAS Presiden Joko Widodo memberi tenggat waktu penyelesaian pembangunan infrastruktur, destinasi, sumber daya manusia, dan pemulihan lingkungan hidup di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, hingga akhir 2020.
”Tiga hari ini kami sudah kunjungi hampir semua titik di kawasan Danau Toba, baik yang di Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Simalungun, Toba Samosir, maupun Samosir. Nanti dilihat perubahannya akhir tahun depan,” kata Presiden di Samosir, Rabu (31/7/2019).
Dalam kunjungan kerja sejak Senin (29/7), Presiden mendatangi, antara lain, Geosite Sipinsur, Taman Wisata Salib Kasih, Pelabuhan Muara, Pelabuhan Ajibata, dan Kawasan Otorita Danau Toba. Presiden juga menyeberang ke Pulau Samosir menggunakan Kapal Motor Penyeberangan Ihan Batak.
Ikut mendampingi Presiden, Nyonya Iriana Joko Widodo, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Di Samosir, Presiden mengunjungi pembangunan Jalan Lingkar Samosir, pelebaran Terusan Tano Ponggol, dan Pusat Informasi Geopark Kaldera Toba. Pemerintah mengucurkan Rp 3,5 triliun untuk mendukung pembangunan pariwisata Danau Toba.
Sejumlah proyek yang dibangun di sana meliputi pembangunan 12 pelabuhan, penyediaan lima kapal, pelebaran Jalan Lingkar Samosir, pelebaran alur Tano Ponggol, dan pembangunan Jembatan Tano Ponggol di Samosir.
Kemudian, penataan kawasan Parapat, pembangunan waterfront city di Samosir, pengembangan Kawasan Otorita Danau Toba seluas 386 hektar, dan pembangunan Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat.
”Setelah itu selesai akan dipromosikan besar-besaran Danau Toba,” kata Jokowi. Pembangunan kawasan Danau Toba, menurut Presiden, juga dibarengi pemulihan lingkungan. Pemerintah sedang mengkaji dampak keramba jaring apung dan perusahaan hutan industri yang mengancam danau. Presiden menekankan akan menutup perusahaan jika terbukti mencemari danau.
Basuki mengatakan, Kementerian PUPR mengalokasikan Rp 2,4 triliun untuk pembangunan proyek infrastruktur di kawasan Danau Toba pada 2020. Anggaran itu meningkat dibanding tahun 2019, yakni Rp 821 miliar.
Sementara Arief Yahya mengatakan, pembangunan pariwisata Danau Toba berbasis geopark atau taman bumi. Geopark Kaldera Toba kini sedang menjalani penilaian untuk menjadi anggota UNESCO Global Geopark (UGG). (NSA)