Pecatur putri Indonesia, IM Irene Kharisma Sukandar, berhasil menempati posisi kedua pada kategori catur klasik putri Festival Catur Internasional Biel, di Biel, Swiss, Kamis (1/8/2019). Hasil itu penting untuk mendongkrak kepercayaan diri Irene.
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·2 menit baca
BIEL, KOMPAS — Pecatur putri Indonesia, IM Irene Kharisma Sukandar, berhasil menempati posisi kedua pada kategori catur klasik putri Festival Catur Internasional Biel, di Biel, Swiss, Kamis (1/8/2019). Hasil itu penting untuk mendongkrak kepercayaan diri Irene yang jarang mendapatkan hasil bagus dalam tujuh bulan terakhir.
”Prestasi sebagai pemenang kedua penting untuk mengangkat kepercayaan diri Irene. Dia harus kembali pada penampilan terbaiknya agar dapat terus menambah poin rating dan mengumpulkan dua norma Grand Master lagi,” kata Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kristianus Liem, Jumat (2/8/2019), di Jakarta.
Pada ajang tersebut, Irene bertanding melawan sembilan pecatur laki-laki dan perempuan. Lawan-lawan yang dihadapi Irene sangat tangguh dan lima di antaranya bergelar Grand Master (GM). Dari 5 GM yang dihadapi, Irene menang atas 1 GM, menahan remis dua di antaranya, dan kalah dalam dua laga lainnya.
Secara total, Irene mengumpulkan 5 poin dan menempati posisi kedua pada kategori putri. Posisi pertama ditempati GM Harika Dronavalli dari India dengan koleksi 5,5 poin.
Secara poin rating, Irene menambah 4,5 poin sehingga total ratingnya saat ini menembus 2.400 poin. Namun, Irene gagal meraih tambahan norma GM karena poin yang diraih dalam turnamen itu tidak memadai. Irene seharusnya mendapat 7,5 poin turnamen jika ingin mendapat norma GM.
”Lawan-lawan yang saya hadapi sangat tangguh, tetapi itu bagus untuk menajamkan permainan saya. Saya ingin terus berjuang untuk mendapatkan gelar GM pada kategori terbuka,” kata Irene, yang saat ini sudah mengantongi satu norma GM.
Lawan-lawan yang saya hadapi sangat tangguh, tetapi itu bagus untuk menajamkan permainan saya. Saya ingin terus berjuang untuk mendapatkan gelar GM pada kategori terbuka.
Irene akan melanjutkan tur ke Eropa untuk menjalani dua turnamen lain. Irene diprogramkan dapat menjadi pecatur perempuan Indonesia pertama yang dapat meraih gelar GM. Untuk mewujudkannya, Irene harus mengumpulkan 2.500 poin rating dan tiga norma GM.
Anggota Dewan Pembina Percasi, Eka Putra Wirya, mengatakan, Irene harus terus bertarung di berbagai turnamen internasional untuk mengasah strategi dan akurasi permainannya.
”Kami sangat berharap Irene dapat menjadi pecatur perempuan Indonesia pertama yang meraih gelar GM karena bakal menyemangati para pecatur putri lainnya untuk mengejar pencapaian serupa,” kata Eka.