Warga Bandar Lampung Mengungsi ke Kantor Pemprov Lampung
Ratusan warga Lampung mengungsi ke Kantor Pemerintah Provinsi Lampung, Jumat (2/8/2019) malam setelah gempa berkekuatan magnitude 7,4 yang direvisi menjadi M 6,9 di wilayah Samudera Hindia di Selat Sunda, Jumat (2/8/2019), pukul 19.03.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS - Ratusan warga Lampung mengungsi ke Kantor Pemerintah Provinsi Lampung, Jumat (2/8/2019) malam setelah gempa berkekuatan magnitude 7,4 yang direvisi menjadi M 6,9 di wilayah Samudera Hindia di Selat Sunda, Jumat (2/8/2019), pukul 19.03. Meski BMKG telah menyatakan peringatan dini tsunami telah berakhir, warga memilih bertahan dan menginap di halaman kantor Pemprov Lampung.
Pantauan Kompas, ratusan warga datang ke Kantor Pemprov Lampung, sejak sekitar pukul 19.00 WIB lebih, sesaat setelah gempa terjadi. Warga mengaku khawatir terjadi tsunami karena rumahnya berada di pinggir pantai Teluk Lampung.
Warga mengungsi dengan naik sepeda motor dan mobil. Mereka membawa tikar, kasur, dan bantal untuk tidur.
Warga mengungsi dengan naik sepeda motor dan mobil. Mereka membawa tikar, kasur, dan bantal untuk tidur.
Noviani (31), warga Kelurahan Kangkung, Kecamatan Bumiwaras, Bandar Lampung, mengatakan, warga panik setelah merasakan getaran gempa yang cukup kuat. Mereka berhamburan ke luar rumah dan mengungsi karena mendengar informasi peringatan dini tsunami.
"Saya hanya sempat membawa beberapa pakaian dan surat-surat penting. Ijazah dan kartu keluarga saya bawa," kata Noviani. Dia mengungsi dengan membawa tiga orang anaknya. Suaminya tidak ikut karena sedang merantau ke Riau.
Lasmira (38), warga lainnya mengatakan, dia tidak berani kembali ke rumahnya karena khawatir terjadi bencana saat tengah malam. Lasmira yang mengungsi bersama satu orang anaknya memilih menginap di halaman Kantor Pemprov Lampung. Sementara suami dan anak laki-lakinya tidak tinggal di rumah. "Saya tidak berani pulang karena rumah saya di pinggir laut," ujarnya.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Wakil Gubernur Lampung Chusnunia, dan Walikota Bandar Lampung Herman HN mengunjungi warga Jumat malam. Warga mendapat bantuan air mineral. Arinal meminta warga tidak panik karena BMKG menyatakan peringatan dini tsunami telah berakhir.
Sementara itu, Chusnunia menyatakaan, pemerintah telah berkordinasi dengan dinas terkait, antara lain Dinas Kesehatan dan BPBD Provinsi Lampung untuk menangani menangani dampak gempa di Lampung.
Baca juga : Usai Gempa, Pantai Selatan Jawa Barat Dilaporkan Aman