Jakarta Cycling Tour Jadi Sarana Kampanye Ramah Bersepeda
Jakarta Cycling Tour menjadi kampanye dan gerakan nyata untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara di Jakarta. Acara ini juga sebagai bentuk desakan kepada pemerintah DKI untuk lebih memperhatikan ruang bagi pejalan kaki dan pesepeda.
Oleh
Aguido Adri
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jakarta Cycling Tour menjadi kampanye dan gerakan nyata untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara di Jakarta. Acara ini juga sebagai bentuk desakan kepada pemerintah DKI Jakarta untuk lebih memperhatikan ruang bagi pejalan kaki dan pesepeda.
Jelajah Jakarta menggunakan sepeda, Sabtu (3/8/2019), dimulai dari terowongan Kendal sampai Stasiun MRT Dukuh Atas yang diselenggarakan Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia dan didukung Jakarta Good Guide, Gowes Bikersharing, MRT Jakarta, dan Westbike Messenger Service.
Selain itu, hadir pula Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo beserta jajarannya. Di tengah jelajah Jakarta, Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara bergabung bersama lebih kurang 80 rombongan. Hal ini semakin membuat peserta dan penyelenggara antusias karena mereka bisa langsung berinteraksi dan menyampaikan kegelisahan kondisi Jakarta yang dinilai tidak ramah untuk pejalan kaki dan pesepeda.
”Kami senang dan tidak menyangka ada pejabat yang datang. Artinya, mereka juga bisa langsung merasakan dan melihat permasalahan yang ada,” kata Direktur ITDP Indonesia-Asia Tenggara Yoga Adi Winarto.
Yoga menuturkan, Jakarta Cycling Tour hadir sebagai upaya mengampanyekan Jakarta ramah bersepeda sejak April 2019, dengan mengundang komunitas-komunitas sepeda untuk memetakan apa saja yang perlu dilakukan dan disiapkan agar Jakarta bisa ramah bagi pengguna sepeda, seperti jalur, tempat parkir, dan fasilitas pendukung lainnya.
”Sepeda menjadi prioritas juga setelah pejalan kaki. Nah, kami mendorong kepada pemerintah DKI Jakarta agar ini diperhatikan. Acara ini menjadi kampanye agar pemerintah bisa meninjau langsung apa saja yang perlu dipersiapkan,” ujar Yoga.
”Keterlibatan dan dukungan pemerintah dalam acara ini semoga bisa menjadi catatan dan keseriusan mereka agar Jakarta benar-benar ramah untuk warganya,” lanjutnya.
Sepeda menjadi prioritas juga setelah pejalan kaki. Acara ini menjadi kampanye agar pemerintah bisa meninjau langsung apa saja yang perlu dipersiapkan.
Selain itu, kata Yoga, acara ini juga menjadi kampanye dan gerakan nyata untuk mengurangi kemacetan serta polusi udara di Jakarta. Perlu kesadaran bersama baik pemerintah maupun masyarakat untuk menggunakan transportasi publik dan menggunakan sepeda saat bepergian.
Syafrin Liputo mengatakan, untuk menciptakan aksesibilitas dan mobilitas bagi masyarakat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyiapkan sarana dan prasarana seperti sepeda dan parkir sepeda di stasiun-stasiun, contohnya di terowongan Kendal yang tidak jauh dari Stasiun Sudirman dan Stasiun Dukuh Atas.
”Warga bisa memanfaatkan sepeda yang disediakan untuk pergi ke kantor atau menuju stasiun lain. Oleh karena itu, keikutsertaan kami juga untuk meninjau langsung apa saja yang perlu kita kembangkan. Kami mendukung program ITDP. Sepeda bisa menjadi transportasi koneksi,” tuturnya.
Jakarta Cycling Tour, ujar Syafrin, memberi gambaran bagi Pemprov DKI untuk mematangkan konsep sarana dan prasarana, seperti kesiapan jalur pedestrian hingga kantong-kantong sepeda yang disediakan di stasiun dan halte Transjakarta.
”Kami targetkan Desember nanti semoga terealisasikan agar masyarakat mendapatkan manfaatnya. Ini juga menjadi solusi untuk menurunkan polusi udara dan kemacetan di Jakarta. Jadi, kami harap, masyarakat menggunakan fasilitas transportasi publik atau sepeda ini,” lanjutnya.
Ia mengatakan, dinas perhubungan dan satuan polisi pamong praja akan berusaha memastikan penggunaan trotoar, jalur pedestrian, hingga jalur khusus sepeda tidak dialihfungsikan untuk PKL, parkir liar, dan pangkalan ojek daring atau ojek pangkalan.
”Selain pantauan langsung oleh petugas, kami ada aplikasi bernama Citizen Relation Management. Masyarakat bisa lapor jika ada trotoar pedestrian tidak digunakan untuk semestinya. Silakan lapor, kami akan tindak,” ucap Syafrin.