Kemendikbud Gelar Karavan Budaya dan Wayang Orang Keliling Jerman
Oleh
Aloysius Budi Kurniawan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Yayasan Paramarta Karya Budaya serta Konsulat Jenderal RI di Hamburg menggelar program Karavan Budaya dan pertunjukan Wayang Orang di enam kota di Jerman bulan Agustus hingga September 2019. Kegiatan ini dikonsep sebagai sarana diplomasi budaya yang inklusif dan interaktif.
Karavan Budaya digelar secara maraton di enam kota di Jerman. Kegiatan pertama dimulai dari Hamburg pada 20-21 Agustus 2019, kemudian di Gottingen (22 Agustus), Rotenberg (23-24 Agustus), Hannover (25 Agustus), Bremen (28-29 Agustus), Kiel (30 Agustus), dan kembali lagi ke Hamburg pada 31 Agustus 2019.
Bentuk kegiatan Karavan Budaya adalah lokakarya pengenalan gamelan dan tari Jawa, yang lalu dilanjutkan dengan pentas tari wayang orang dengan lakon Kresna Duta. Seluruh program kegiatan ini bersifat gratis dengan melibatkan pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum di tiap kota, dengan memanfaatkan ruang-ruang publik yang tersedia.
Karavan Budaya merupakan salah satu upaya untuk mengenalkan budaya Indonesia kepada publik di Jerman, terutama di kota-kota kecil dan wilayah pinggiran yang selama ini belum terjangkau oleh program diplomasi budaya Indonesia. Kegiatan ini dikemas secara cair dan interaktif.
Tiga Pertunjukan
Tim penari Wayang Orang yang didatangkan dari Jakarta dan Solo, direncanakan menampilkan lakon Kresna Duta berdurasi 90 menit di tiga gedung pertunjukan yang tersebar di tiga kota berbeda di Jerman. Pertunjukan pertama digelar di Neue Flora, Hamburg (2 September 2019), kedua di Altes Magazin, Hannover (4 September 2019), dan ketiga di Metropol, Bremen, 7 September 2019. Pertunjukan akan dibawakan dalam bahasa Jawa dan dilengkapi dengan narasi berbahasa Jerman.
Pertunjukan wayang orang ini menjadi satu paket lengkap untuk mengenalkan berbagai elemen budaya Indonesia kepada masyarakat Jerman, mulai dari tari tradisional, gamelan, wastra nusantara dan hingga nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam lakon Wayang Orang yang dimainkan.
“Ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan peran aktif dan kehadiran Indonesia dalam peradaban dunia. Hal tersebut sesuai dengan amanat yang diberikan oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemajuan Kebudayaan,” kata Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemdikbud, Nadjamuddin Ramly, Jumat (2/8/2019) di Jakarta.
Penyelenggaraan kegiatan Karavan Budaya dan pagelaran Wayang Orang di Jerman merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan peran aktif diaspora Indonesia di luar negeri dalam memajukan kebudayaan. Penyelenggaraan kedua kegiatan tersebut juga menggandeng berbagai komunitas masyarakat Indonesia yang tinggal di kota-kota di Jerman.
Kompetisi plus diplomasi budaya
Kegiatan diplomasi budaya juga dilakukan Paduan Suara Mahasiswa Voca Erudita Universitas Sebelas Maret Surakarta di sela-sela mengikuti dua kompetisi paduan suara internasional di Italia, yaitu 58th Seghizzi International Choral Singing Competition di Gorizia dan 8th International Choir and Orchestra Festival di Florence 19-26 Juli 2019.
Selama di Italia, tim paduan suara ini menyempatkan diri memperkenalkan budaya Indonesia kepada warga Italia melalui rangkaian konser misi budaya di sejumlah kota seperti Mossa dan beberapa gereja di kota Florence, Italia. Performa nyanyian yang dikombinasi dengan koreografi arahan Paulus Krisna Wisnumurti menjadikan penampilan Voca Erudita memukau warga Italia.
Di dua kompetisi tersebut, Voca Erudita menggondol delapan penghargaan. Pada ajang 58th Seghizzi International Choral Singing Competition, Voca Erudita berhasil menyabet empat penghargaan yaitu 4th Place of category 1D “Historical Period since 1911 to the present day”, 3rd Place of category 2A “Folk and traditional songs”, Prize Choreography and Costumes, dan 4th Place of 31st Grand Prix Seghizzi.
Sementara itu, pada kompetisi 8th International Choir and Orchestra Festival, Voca Erudita mampu menyabet empat penghargaan yaitu 1st Place of Category A “Mixed Choir Adults”, 1st Place of Category M “Modern and Contemporary Music”, The Best Performance of Italian Composers Work “Vezzosi Augelli by Luca Marenzio” dan berhasil mendapatkan The Golden David yang merupakan penanda Grand Champion of 8th International Choir and Orchestra Festival.