JAKARTA, KOMPAS - Konsolidasi ideologi menjadi tantangan penting yang mesti beroleh perhatian serius PDIP dalam kongres di Bali, 8-10 Agustus mendatang. Isu regenerasi juga muncul menjadi perhatian tersendiri menyusul perubahan zaman yang tidak terelakkan.
Sebagian hal tersebut mencuat dalam diskusi publik bertema “Membaca Kongres PDIP: Who Will Be The Next?” Diskusi tersebut digelar PARA Syndicate, Jumat (2/8/2019).
Peneliti senior CSIS J. Kristiadi yang hadir sebagai pembicara mengatakan, konsolidasi ideologi menjadi penting karena saat ini sudah ada ideologi tandingan terhadap kesepakatan dalam menjalankan negara Pancasila. Ia menyebutkan, ideologi tandingan yang disebutnya sebagai ideologi konservatif itu menyasar sejumlah isu publik dan menawarkan ideologi konservatif tersebut sebagai solusinya.
“(Misalnya) Kenapa kayak gini, (kenapa) masih banyak korupsi, (maka) obatnya (yang ditawarkan) negara konservatif,” kata Kristiadi.
Dalam diskusi yang juga dihadiri Wakil Redaktur Pelaksana Harian Kompas Marcellus Hernowo, Pemimpin Redaksi Rakyat Merdeka Ricky Handayani, Ketua DPP PDIP Aria Bima, dan Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo itu, pembahasan mengenai regenerasi menjadi perhatian khusus. Ini terutama untuk menyiapkan sosok penerus Megawati Soekarnoputri setelah 2024 mendatang dan menjamin ideologi Pancasila tetap menjadi acuan dalam bernegara secara terus menerus.
Menanggapi hal itu, Aria mengatakan bahwa PDIP sangat serius dalam melihat pentingnya regenerasi. Ia menyatakan bahwa untuk masa depan, sistem regenerasi akan difokuskan pada aspek kualitiatif dan kuantitatif.
Proses di dalamnya, imbuh Aria, terkait dengan sejumlah penjenjangan standar sesuai kompetensi personal, profesional, sosial, dan ideologis.Ia menyatakan bahwa hal tersebut relatif tidak mudah menyusul perbedaan karakteristik untuk masing-masing lingkup kader di daerah-daerah.
Sebagian lagi mewujud dengan relatif minimnya narasi persaingan politik partai dalam kerangka ideologis. Salah satu hal yang dilakukan untuk menghadapi hal tersebut ialah dengan aktivitas Sekolah Partai yang berada di Yogyakarta.
Perubahan Struktur
Sementara terkait agenda pembahasan struktur dan nomeklatur kabinet dalam kongres tersebut, Kristiadi mengatakan Ia menilai bahwa masukan-masukan, termasuk yang kemungkinan dibahas dalam Kongres PDIP, merupakan hal yang biasa. “Jokowi akan menampung (masukan) semuanya, dari mana saja, termasuk dari partai-partai. Tapi keputusan tetap di Jokowi,” ujar Kristiadi.
Ia mengatakan bahwa struktur dan nomenklatur akan disesuaikan dengan obsesi presiden yang akan fokus pada pembangunan sumber daya manusia. Pembangunan sumber daya manusia itu termasuk upaya yang dilakukan agar dapat menghasilkan warga negara yang taat pada kesepakatan sebagai negara Pancasila.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.