Uskup Timika Mgr John Saklil, Pejuang Kemanusiaan asal Papua Itu Berpulang
Pemimpin Gereja Katolik Keuskupan Timika Monsigneur John Philip Saklil Pr meninggal dunia pada Sabtu (3/8/2019). Kepergian uskup berusia 59 tahun ini meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat dan tokoh dari berbagai kalangan di Papua.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS-Pemimpin Gereja Katolik Keuskupan Timika Monsigneur John Philip Saklil Pr meninggal dunia pada Sabtu (3/8/2019). Kepergian uskup berusia 59 tahun ini meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat dan tokoh dari berbagai kalangan di Papua.
Uskup John Saklil Pr lahir di Kampung Kokonao, Distrik Mimika Barat, Mimika, Papua, 20 Maret 1960. Beliau ditahbiskan sebagai pastor sejak 23 Oktober 1988 dan menjadi Uskup Timika pada 18 April 2004.
Ketua Unio Imam Projo Timika dan se-Papua Pater Dominikus Hodo Pr saat dihubungi dari Jayapura mengatakan, almarhum diduga terjatuh saat berjalan di Kantor Keuskupan Timika pada pukul 12.30 WIT. "Kami menemukan beliau tak sadarkan diri di halaman Kantor Keuskupan Timika. Kami pun langsung membawa beliau untuk mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Mitra Masyarakat," ungkap Dominikus.
Ia menuturkan, pihak rumah sakit telah mengerahkan sejumlah tenaga dokter untuk merawat Uskup John. Namun, lanjut Dominikus, beliau akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada pukul 14.16 WIT.
"Saya meminta kepada seluruh umat Katolik dan masyarakat di Papua agar mengikhlaskan kepergian Uskup John. Kami akan meneruskan perjuangan beliau untuk membela masyarakat kecil," tutur Dominikus.
Ia menambahkan, Keuskupan Timika belum dapat memberikan informasi terkait penyebab meninggalnya almarhum. Sebab, Keuskupan Timika masih menunggu keterangan medis dari pihak rumah sakit.
"Rencananya, jenazah beliau akan disemayamkan di Kantor Keuskupan Timika Sabtu ini. Kami masih berkoordinasi dengan pihak keluarga terkait pemakamam beliau," tambahnya.
Pastor Paroki Katedral Tiga Raja Timika Amandus Rahadat Pr mengatakan, almarhum tak pernah memiliki riwayat penyakit jantung. Uskup John diketahui menderita diabetes meski masih beraktivitas seperti biasa.
"Bahkan ia baru kembali dari Merauke dua hari lalu. Selain menjadi Uskup Timika, beliau juga ditunjuk sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Merauke sejak 28 Juli 2019," tutur Amandus.
Ia selalu berada di garis terdepan untuk membela hak masyarakat yang termarginalkan baik secara ekonomi, sosial, pendidikan dan kesehatan
Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Wilayah Papua Frits Ramandey menyampaikan turut berduka cita atas kepergian almarhum. "Komnas HAM merasa sangat kehilangan dengan kepergian beliau. Ia selalu berada di garis terdepan untuk membela hak masyarakat yang termarginalkan baik secara ekonomi, sosial, pendidikan dan kesehatan," kata Frits.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Papua Pendeta Lipius Biniluk mengatakan, almarhum adalah salah satu tokoh agama di Papua yang selalu memperjuangkan masalah-masalah kemanusiaan. "Bagi kami, beliau adalah pejuang kemanusiaan yang berkarya bagi masyarakat Papua. FKUB turut berbelangsungkawa atas kepergian beliau," tutur Lipius.