Angin Kencang Berpotensi Tumbangkan Pohon Ancam Sekitar Cirebon
Angin kencang yang melanda wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan di Jawa Barat diprediksi berlangsung hingga dua hari ke depan, Senin (5/8/2019). Masyarakat diminta waspada.
Oleh
Abdullah Fikri Ashri
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Angin kencang yang melanda wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan di Jawa Barat diprediksi berlangsung hingga dua hari ke depan, Senin (5/8/2019). Masyarakat diminta waspada karena selain menimbulkan gelombang tinggi, angin kencang juga dapat memicu pohon tumbang.
Berdasarkan pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Meteorologi Kertajati, kecepatan angin kencang dari arah tenggara ke selatan beberapa hari ini mencapai 47 kilometer per jam. Kecepatan itu berpotensi meningkat menjadi 56 km per jam pada Sabtu (3/8/2019) hingga dua hari ke depan.
Masyarakat diminta waspada karena selain menimbulkan gelombang tinggi, angin kencang juga dapat memicu pohon tumbang,
Padahal, dalam kondisi normal, kecepatan angin hanya sekitar 20 km per jam. Dahan pepohonan pun bergoyang diterpa angin. Begitu pula dengan spanduk di tepi jalan. Kondisi ini juga memicu meningkatnya tinggi gelombang di perairan Cirebon dan Indramayu hingga lebih dari 1,5 meter.
Peningkatan kecepatan angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara yang cukup signifikan di wilayah utara dan selatan ekuator. Posisi matahari yang berada di utara ekuator mendukung terbentuknya pusat tekanan rendah di wilayah tersebut. Tekanannya mencapai 997 hektopascal (hPa). Sementara di wilayah selatan mulai terbentuk pusat tekanan tinggi, yakni 1.035 hPa.
”Perbedaan tekanan yang cukup signifikan tersebut berpengaruh pada peningkatan kecepatan angin di wilayah selatan ekuator, termasuk Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan,” ujar prakirawan BMKG Stasiun Kertajati, Ahmad Faa Izyn. Keberadaan Gunung Ciremai setinggi 3.078 meter di atas permukaan laut di wilayah Kuningan dan Majalengka juga berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan angin di Ciayumajakuning.
Pihaknya mencatat, pada periode Januari-Juni 2019, fenomena angin kencang berlangsung sebanyak 15 kali. Untuk mengantisipasi dampak angin kencang, masyarakat diminta waspada.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kuningan Agus Mauludin meminta masyarakat menjauhi pohon, tiang listrik, dan papan reklame saat berada di luar ruangan. ”Tempat itu juga harus dihindari ketika sedang berkendara. Pohon bisa tumbang saat angin kencang,” katanya.
Agustus tahun lalu, Rawika, warga Majalengka, meninggal setelah tertimpa pohon randu setinggi 15 meter dengan diameter 100 sentimeter yang tumbang di Jalan Pemuda, Kota Cirebon. Pemicunya adalah angin kencang.