Padamnya listrik yang terjadi, Minggu (4/8/2019), sekitar pukul 11.45 WIB di Pulau Jawa, hingga pukul 18.30 atau lebih kurang 6,5 jam masih terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Barat.
Oleh
SAMUEL OKTORA/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA/MELATI MEWANGI
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS - Padamnya listrik yang terjadi, Minggu (4/8/2019), sekitar pukul 11.45 WIB di Pulau Jawa, hingga pukul 18.30 atau lebih kurang 6,5 jam masih terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Barat.
Kawasan di Jabar yang terjadi pemadaman meliputi sejumlah area, yakni Bandung Raya, Bekasi, Cianjur, Cirebon, Garut, Karawang, Purwakarta, Sumedang, Tasikmalaya, Depok, Sukabumi, dan Bogor.
Kejadian ini menimbulkan sejumlah masalah bagi masyarakat, di antaranya kemacetan lalu lintas, juga ketidakstabilan suplai listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatiluhur yang terkoneksi ke jaringan PLN.
Kami melakukan cek lapangan, juga berkoordinasi dengan pihak PLN.
Direktur Operasi Perum Jasa Tirta II Antonius Aris mengatakan, akibat pemadaman listrik tersebut, suplai listrik dari PLTA Jatiluhur yang terkoneksi ke grid (jaringan) PLN turut terdampak, yakni tegangan menjadi tidak stabil. Meski demikian, pembangkit listrik tetap terus menyuplai daya listrik. “Kami melakukan cek lapangan, juga berkoordinasi dengan pihak PLN,” katanya.
Perum Jasa Tirta II merupakan pengelola Waduk Jatilulur. Kapasitas listrik PLTA Jatiluhur sebesar 185 Megawatt (MW). Namun, secara aktual, besaran pembangkitan listrik bergantung jumlah air yang keluar dari waduk.
Di sisi lain, pemadaman listrik juga berdampak pada lalu lintas di Kota Bandung akibat lampu lalu lintas yang mati. Sebanyak 270 petugas dikerahkan untuk mengatur lalu lintas di beberapa titik persimpangan yang padat.
Beberapa persimpangan, seperti perempatan Jalan Merdeka, Jalan RE Martadinata, simpang lima Jalan Asia Afrika, dan pusat keramaian lainnya, menjadi simpul kemacetan akibat lampu lalu lintas yang tidak berfungsi. Beberapa kendaraan masuk bersamaan di area persimpangan sehingga jalur menjadi terkunci.
Di tengah perempatan, polisi lalu lintas tampak mengurai simpul macet tersebut. Beberapa kendaraan sengaja dihentikan untuk memberi kesempatan kepada kendaraan dari jalur lain melintasi persimpangan.
Kami menerjunkan 270 personel untuk menertibkan lalu lintas yang padat.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung Komisaris Bayu Catur Prabowo menjelaskan, sebagian besar jalan utama tersendat oleh kemacetan. Hal itu termasuk persimpangan Jalan Djundjunan yang menjadi akses keluar Tol Pasteur, yang macet hingga lebih dari 1 kilometer.
“Kami menerjunkan 270 personel untuk menertibkan lalu lintas yang padat. Bandung adalah tujuan wisata sehingga pada akhir pekan jalan menjadi ramai. Lampu lalu lintas yang tidak aktif menambah kemacetan di simpul-simpul keramaian seperti Jalan RE Martadinata, Jalan Merdeka, dan Jalan Asia Afrika,” ujar Bayu.
Dalam kondisi seperti ini, Bayu mengimbau masyarakat untuk tetap mengikuti arahan petugas dan tidak tergesa-gesa ketika melintasi persimpangan. Simpul kemacaten akan cepat terurai jika pengguna jalan menjaga kecepatannya dan mendahulukan kendaraan yang telah masuk ke ruas persimpangan.
“Setiap persimpangan minimal ada dua petugas yang mengatur dan berjaga. Meski lampu lalu lintas sedang tidak berfungsi, pengguna jalan diharapkan bisa bekerja sama dengan petugas. Kalau semuanya bersabar, kemacetan pasti bisa terurai,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Jabar Hery Antasari menuturkan, pihaknya juga berupaya menerjunkan personel berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengatur lalu lintas.
“Sasaran pengaturan terutama di titik-titik krusial yang biasa terjadi kemacetan. Dengan kondisi demikian, tingkat kemacetan akan semakin padat. Jajaran dinas perhubungan kabupaten/kota menerjunkan personelnya. Kami juga memantau pelabuhan, bandar udara, dan terminal-terminal agar layanan publik tidak terganggu. Listrik di pelabuhan dan bandara sementara ini mengandalkan genset,” ucap Hery.
Akan tetapi, Hery juga menyinggung kesulitan pengerahan personel ke lapangan karena dalam situasi akhir pekan atau hari libur.
Secara terpisah, Manajer Komunikasi PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jabar Iwan Ridwan menjelaskan, hingga pukul 18.30, pasokan listrik untuk sebagian wilayah sudah pulih.
“Salah satunya Cimahi. Upaya penormalan terus dilakukan oleh tim Unit P2B (Pusat Pengatur Beban) PLN. Diupayakan saling menyuplai, bagi pembangkit yang tidak terganggu dibangkitkan untuk dapat menyuplai daya ke wilayah yang padam, di antaranya memanfaatkan dari PLTA dan PLTP (pembangkit listrik tenaga panas bumi),” ujar Iwan.