PT Kereta Commuter Indonesia menghentikan sementara penjualan tiket Kereta Rel Listrik Commuter Line selama pemadaman listrik masih berlangsung, Minggu (4/8/2019). Para penumpang yang telanjur memiliki tiket, tetapi tidak bisa melanjutkan perjalanan selama terhentinya operasionalisasi KRL bisa mengembalikan tiket hingga 11 Agustus 2019.
Oleh
Dian Dewi Purnamasari
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menghentikan sementara penjualan tiket Kereta Rel Listrik Commuter Line selama pemadaman listrik masih berlangsung, Minggu (4/8/2019).
Para penumpang yang telanjur memiliki tiket, tetapi tidak bisa melanjutkan perjalanan selama operasi KRL terhenti, pihak operator bisa mengembalikan tiket hingga 11 Agustus 2019.
”Para pengguna yang sebelumnya telah naik di kereta atau pun masih berada di stasiun dapat membatalkan perjalanannya. Pembatalan tiket untuk perjalanan hari ini masih kami layani hingga 11 Agustus 2019," kata Direktur Utama PT KCI Wiwik Widayanti dalam sebuah keterangan, Senin (5/8/2019).
Wiwik mengatakan, saat ini, semua loket dan vending machine di stasiun tidak melayani penjualan tiket hingga perjalanan KRL dapat beroperasi kembali.
Hingga Senin pukul 17.30, banyak penumpang KRL masih menunggu kejelasan operasionalisasi moda transportasi itu. Penumpang kebingungan karena tidak mengetahui opsi transportasi lainnya.
Di Stasiun Pasar Minggu, misalnya, petugas menutup pintu sejak pukul 12.00. Di tiap-tiap pintu petugas berjaga dan menginformasikan gangguan pada seluruh lintas akibat pemadaman listrik.
Vice President Komunikasi Perusahaan PT KCI Anne Purba mengatakan, akibat gangguan pemadaman listrik dari pukul 12.00, ada 240 perjalanan Commuter Line yang harus dibatalkan karena gangguan daya listrik. Padahal, rata-rata pada akhir pekan mencapai 808.336 pengguna setiap hari.
”PT Kereta Commuter Indonesia memohon maaf atas gangguan perjalanan KRL yang terjadi di seluruh lintas pada Minggu (4/8/2019). Hal itu sehubungan dengan pemadaman listrik di seluruh wilayah Jabodetabek. Para pengguna selanjutnya kami sarankan untuk dapat menggunakan moda transportasi alternatif yang tidak terdampak pemadaman listrik ini,” ujar Anne.
Dia menambahkan, PT KCI juga telah mengevakuasi para pengguna yang terjebak di dalam KRL saat listrik padam. Evakuasi dilakukan dalam waktu kurang dari 60 menit sejak listrik padam dan sesuai prosedur standar operasi (SOP) tanggap darurat dalam perjalanan KRL.
Saat listrik padam, ada tujuh kereta yang berada di rel antara stasiun. Sementara 16 kereta dapat berhenti di stasiun sehingga memudahkan proses evakuasi penumpang. Pengguna dievakuasi ke stasiun terdekat dan sebagian memutuskan untuk langsung melanjutkan perjalanan dengan moda transportasi lain.