Sembilan Tewas di Ohio, Penembakan Ketiga Sepekan di AS
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·3 menit baca
DAYTON, MINGGU - Sebuah penembakan massal terjadi di Dayton, Ohio, Amerika Serikat, Minggu (4/8/2019). Penembakan tersebut membunuh sembilan orang dan melukai 26 orang. Kasus penembakan ini merupakan insiden ketiga yang terjadi di Amerika Serikat dalam sepekan terakhir.
Asisten Kepala Kepolisian Dayton, Letkol Matt Carper mengatakan, motif penembakan belum diketahui. Namun, pelaku diyakini bekerja sendirian.
Seorang laki-laki berbaju pelindung menembak warga yang berada di Distrik Oregon, sekitar pukul 01.00, waktu setempat. Pelaku menggunakan senapan kaliber 223 dengan amunisi berkapasitas tinggi.
Oregon terkenal memiliki klub malam, restoran, galeri seni, dan pusat perbelanjaan. “Situasi sangat berisik, tetapi anda kemudian bisa mengetahui bahwa itu suara tembakan dan ada banyak rentetan tembakan,” kata Tianycia Leonard (28), salah seorang warga yang berada di lokasi.
The Dayton Daily News memberitakan, penembakan terjadi di dekat kedai minuman bernama Ned Peppers Bar. Surat kabar itu mengutip sebuah unggahan Facebook dari James Wilson yang menyatakan ia sedang duduk di teras luar bar ketika penembakan terjadi.
Menurut juru bicara layanan darurat Kabupaten Montgomery, Deb Decker, pelaku sedang menuju Ned Peppers ketika seorang warga merebut laras senapannya. Pelaku kemudian mengeluarkan pistol, tetapi ditembak polisi.
Petugas kepolisian yang patroli di sekitar lokasi kejadian tiba dalam waktu kurang dalam satu menit. Petugas langsung menembak mati pelaku untuk mencegah semakin banyak korban berjatuhan.
“Jika petugas kepolisian tidak mengkonfrontasi pelaku secepat yang dilakukan, ratusan warga di Distrik Oregan dapat meninggal dunia,” kata Wali Kota Dayton, Nan Whaley.
Pihak kepolisian tidak merilis identitas pelaku. Saat ini, Biro Investigasi Federal (FBI) membantu proses investigasi kasus tersebut.
Total korban jiwa atas insiden tersebut sebanyak 10 orang, termasuk pelaku. Para korban luka telah dibawa ke rumah sakit terdekat. Pemerintah setempat mendirikan sebuah pusat bantuan keluarga di Dayton Convention Center.
Juru bicara Rumah Sakit Miami Valley, Terrea Little menyampaikan, telah menerima 16 orang korban. Sedangkan juru bicara Kettering Health Network Elizabeth Long menambahkan, korban turut dibawa ke rumah sakit itu, tetapi dalam jumlah yang belum dikonfirmasi lebih jauh.
Kasus ketiga
Kasus penembakan di Dayton merupakan kasus ketiga yang terjadi dalam dua pekan terakhir. Penembakan tersebut terjadi hanya dalam waktu 13 jam setelah sebuah penembakan massal berlangsung di El Paso, Texas, yang menyebabkan 20 orang meninggal dunia dan 26 orang lainnya terluka.
Selain kasus di Dayton dan El Paso, kasus penembakan juga baru saja terjadi di Kota Gilroy, California, pada 28 Juli 2019. Seorang laki-laki (19 tahun) menembak warga yang mengikuti Festival Bawang Putih Gilroy dan membunuh tiga orang.
Presiden AS Donald Trump memuji respons para penegak hukum di Dayton dan mengatakan informasi sedang dikumpulkan dengan cepat. Ia juga mendoakan warga Dayton dan El Paso.
Paus Fransiskus mengutuk serangan terhadap warga yang tidak berdosa di Amerika Serikat dalam khotbahnya di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Minggu (4/8/2019). (Reuters/AP)