Pemadaman listrik yang terjadi di sejumlah wilayah di Jawa, Minggu (4/8/2019), merugikan pelaku usaha, baik industri besar maupun usaha menengah, kecil, dan mikro. Apalagi, Senin ini, daya listrik belum sepenuhnya kembali.
Oleh
SAMUEL OKTORA
·2 menit baca
SUMEDANG, KOMPAS — Pemadaman listrik yang terjadi di sejumlah wilayah di Jawa, Minggu (4/8/2019), merugikan pelaku usaha, baik industri besar maupun usaha menengah, kecil, dan mikro. Apalagi, pada Senin ini, daya listrik belum sepenuhnya kembali.
Salah satu perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara, PT Kahatex, di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, menyatakan menderita kerugian sangat besar akibat pemadaman listrik yang terjadi pada hari Minggu itu. Pemadaman yang berlangsung berjam-jam itu membuat kegiatan produksi terhenti dan pihak perusahaan harus meliburkan atau memulangkan ribuan karyawan.
”Listrik padam sekitar 16 jam, ini mengakibatkan kegiatan produksi dua sif terpaksa diliburkan. Satu sif terdiri sekitar 10.000 orang dan karyawan yang dipulangkan juga tetap meminta upah mereka. Kerugiannya sangat besar, kami sedang merinci, diperkirakan puluhan miliar rupiah,” tutur Manajer Umum PT Kahatex Luddy, di Sumedang, Senin (5/8/2019).
Kerugiannya sangat besar, kami sedang merinci, diperkirakan puluhan miliar rupiah.
Menurut Luddy, pihak PLN pun meminta pabrik untuk mengurangi beban atau daya listrik sekitar 20 persen. Oleh karena itu, pihak PT Kahatex terpaksa mengurangi kegiatan produksi sejumlah divisi untuk orientasi ekspor. Sebagai contoh, pada divisi pembuatan benang yang terdiri dari 23 bagian, sejumlah bagian terpaksa diliburkan.
Pembuatan satu jenis benang ditujukan untuk bahan baku jenis kain tertentu. Dengan terganggunya pembuatan benang, kegiatan produksi terganggu dan bahan baku kain yang diproduksi pun berkurang.
”Kami akan melayangkan keluhan atau klaim kepada PLN. Kalau yang pernah terjadi, sih, dari PLN hanya memberikan permintaan maaf,” ujar Luddy.
Secara terpisah, pemilik usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) kuliner Snack Oyoh Jengkol, Imas Mintarsih, di Desa Pamulihan, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, mengeluhkan, akibat pemadaman listrik, dirinya menghentikan kegiatan pengemasan selama dua hari, yakni Minggu dan Senin. Pengemasan tak dilakukan pada Senin ini karena dirinya khawatir listrik padam lagi seperti hari Minggu.
”Padahal, sedang banyak pesanan, ada 150 snack yang harus dikirim dari orderan ’online’. Saya akhirnya mengirimkan dari stok yang masih ada. Sebab, jengkol yang sudah diproses kalau tak segera dikemas bisa melempem,” ujar Imas.
Kompensasi
Ketika dikonfirmasi, Manajer Komunikasi PLN Unit Induk Distribusi Jabar Iwan Ridwan, di Bandung, menuturkan, berdasarkan keputusan Direksi PLN Pusat, pelanggan yang listriknya padam akan diberi kompensasi.
”Khusus untuk pelanggan premium, yakni kalangan industri, bisnis, atau pelanggan skala besar, PLN akan memberikan kompensasi sesuai SLA (service level agreement) yang sudah disepakati bersama antara industri dan PLN. Berapa besarnya kompensasi itu sedang diatur oleh pusat,” tutur Iwan.