Listrik Padam, Warga Serbu Sumur Tua Demi Air Bersih
Oleh
PINGKAN ELITA DUNDU
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS - Pemadaman aliran listrik yang terjadi sejak Minggu (4/8/2019) siang hingga Senin (5/8/2019) mengakibatkan warga kesulitan mendapatkan air bersih. Warga yang belum terlayani air bersih perpipaan dan masih menggunakan pompa sumur air tanah yang tergantung pada aliran listrik, menjadi terdampak.
Seperti dialami warga RT 04 RW 04 Kampung Leuwihalu, Kelurahan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten. Kondisi arus listrik padam membuat warga resah karena tidak bisa mendapatkan air bersih. Mereka kehabisan air untuk masak, mandi, dan cuci, dan kakus (MCK).
Bingung mendapatkan air bersih, warga berbondong-bondong mendatangi dan mengambil air di sumur tua yang ada di kampung tersebut.
“Sangat merepotkan. Gara-gara listrik mati (pemadaman aliran listrik) kami banyak dirugikan. Gelap gulita pada malam hari, enggak bisa tidur karena kepanasan, dan lebih parah lagi kesulitan air karena pompa tidak menyala dan tidak ada air,” kata Yudi (41), warga Leuwihalu, Senin.
Yudi dan warga lainnya merasakan kerepotan dengan tidak adanya sambungan listrik. “Gara-gara enggak ada listrik, kami susah dapat air. Enggak bisa mandi, memasak, dan ke WC. Ke kantor dan sekolah enggak mandi karena enggak ada air lagi,” kata Yudi.
Keterdesakan kesulitan air bersih membuat warga secara kompak menggunakan sumur tua yang ada di kampung itu, meskipun selama ini kurang terawat. Meski dari sumur ini airnya jernih, namun karena warga kampung itu telah memiliki pompa air sumur tanah di rumahnya masing-masing, sumur tua itu jarang digunakan lagi.
“Sekarang ini, mau tidak mau terpaksa kami pakai air dari sumur tua. Kami kepepet karena enggak ada air bersih akibat listrik padam hingga pompa air bornya tidak menyala,” papar Sandi (35), warga setempat.
Warga harus antri untuk mengambil air di sumur tua ini. “Enggak cuma kami yang datang ke sumur ini untuk mengambil air. Warga perumahan Triraksa, Kampung Tegal juga mengambil air ini baik untuk dibawa pulang, atau mandi di sekitar tempat itu,” kata Sandi yang bersama Yudi mengantri mengambil air dalam galon air masing-masing.
Pipa PDAM Dibongkar
Sementara itu, karena keterdesakan atas air bersih, warga Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten berbuat nekad dengan merusak atau membongkar pipa air milik PDAM Tirta Benteng, Senin.
Listrik padam mengakibatkan warga yang belum mendapat sambungan air bersih PDAM dan selama ini tergantung pada air dari sumur tanah atau pompa kesulitan memperoleh air bersih. Warga dengan anarkis membongkar pipa PDAM.
Asisten Manager Humas dan Pengaduan PDAM Tirta Benteng Ichsan Sodikin membenarkan aksi warga tersebut. “Benar, warga merusak air valve tekanan air di jalur pipa,” kata Ichsan, Senin, malam.
“Listrik PLN yang padam, aset kita yang dirusak,” kata Ichsan lagi.
Menurut Ichsan, pihaknya sudah meminta agar warga tidak membongkar pipa air PDAM. “Pembongkaran pipa sudah dihentikan dan pipa yang dirusak itu sudah ditutup kembali,” ujar Ichsan.
Saat ini, kondisi aksi masyarakat sudah kondusif. PDAM Kota Tangerang sudah melakukan pendekatan persuasif. “Kami meminta agar masyarakat tidak merusak pipa PDAM. Kami juga sudah kirimi tangki berisi air sebanyak lima kali dalam sehari,” jelas Ichsan. Satu tangki berisi air sebanyak 4.000 liter.