Apalagi gangguan listrik terjadi pada jam operasional gerai ritel. Hal ini berdampak pada penurunan jumlah konsumen yang berbelanja di gerai ritel, terutama yang tidak memiliki sumber listrik cadangan.
Oleh
M Paschalia Judith J
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS -- Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia memproyeksikan nilai kerugian sektor ritel akibat gangguan listrik sedikitnya Rp 90 miliar per enam jam. Kerugian ini berasal dari berkurangnya konsumen yang belanja dan pemanfaatan genset yang membuat biaya bahan bakar minyak bertambah.
Tiap gerai ritel yang terdampak padamnya listrik mengalami kerugian, baik yang di dalam maupun di luar pusat perbelanjaan. "Rata-rata listrik padam kemarin terjadi pada pukul 11.50 sampai 22.00. Hal ini sangat disayangkan karena terjadi pada hari Minggu saat masyarakat justru menghabiskan waktu luangnya di gerai ritel modern atau pusat perbelanjaan," tutur Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (5/8/2019).
Apalagi gangguan listrik terjadi pada jam operasional gerai ritel. Hal ini berdampak pada penurunan jumlah konsumen yang berbelanja di gerai ritel, terutama yang tidak memiliki sumber listrik cadangan.
Bagi gerai ritel yang memiliki generator listrik diesel, konsumen masih dapat berbelanja selama gangguan listrik berlangsung. Namun, Roy menyatakan, hal ini berdampak pada pembengkakan biaya operasional.
Jika dapat diprediksi, Roy mengharapkan, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dapat memberitahukan pelaku usaha ritel terlebih dahulu. Tujuannya, pelaku usaha ritel dapat mengantisipasi pemadaman listrik tersebut.
Sementara itu, Direktur Pemasaran PT Indomarco Prismatama Wiwiek Yusuf mengatakan, 815 dari 6.935 toko Indomaret yang terdampak listrik padam masih belum pulih hingga Senin pukul 17.00 WIB ini. "Dampak pemadaman listrik dipastikan telah mengakibatkan kerugian. Namun, kami belum dapat mengalkulasi nilai kerugiannya," katanya.
Sebenarnya, untuk mengantisipasi pemadaman listri yang bersifat lokal dan sementara, Indomaret memiliki genset dengan kapasitas 5 Kilovolt Ampere untuk mesin pendingin, operasional kasir, dan sejumlah titik penerangan. Namun, jika bahan bakar genset habis, toko tidak beroperasi lagi atau tutup.
Dari sisi konsumen, Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) memperkirakan, gangguan listrik pada Minggu (5/8/2019) berdampak pada 40 persen populasi nasional. Ketua BPKN Ardiansyah Parman mengatakan, PLN harus mengevaluasi dan memperbaiki kembali manajemen risiko dan sistem kedaruratannya serta memulihkan kerugian yang menimpa puluhun juta konsumen, termasuk pelaku usaha.