Operasionalisasi kereta rel listrik (KRL) commuter line pada Senin (5/8/2019) pagi berjalan normal. Sehari sebelumnya, perjalanan KRL terganggu akibat pemadaman listrik.
Oleh
Agnes Rita Sulistyawaty
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Operasionalisasi kereta rel listrik atau KRL commuter line pada Senin (5/8/2019) pagi berjalan normal. Sehari sebelumnya, perjalanan KRL terganggu akibat pemadaman listrik.
Vice President Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba memastikan, perjalanan KRL normal sejak Senin pukul 04.00, setelah pada Minggu terganggu akibat padamnya listrik.
”Para pengguna kami imbau untuk selalu mengutamakan keselamatan dalam menggunakan KRL commuter line. Pengguna juga dapat mengikuti informasi terkait perjalanan KRL yang disampaikan petugas di stasiun maupun di dalam kereta. Informasi terkini juga dapat diakses melalui Twitter @commuterline, Instagram @commuterline, aplikasi KRL Access, ataupun contact center (021) 121,” tuturnya dalam keterangan pers.
Sementara itu, lewat akun Twitter @mrtjakarta, operator juga memastikan perjalanan kereta moda raya terpadu (MRT) hari Senin juga kembali beroperasi normal. ”(MRT) Akan melayani kalian mulai pukul 05.00-24.00 WIB, serta penumpang akan dikenakan tarif normal,” tulis operator dalam akun itu.
Minggu, kereta listrik di Jabodetabek, misalnya, ikut terhenti ketika suplai listrik PLN terhenti. Kereta yang merupakan angkutan umum berbahan bakar ramah lingkungan ini tak bisa bergerak akibat listrik PLN, satu-satunya sumber tenaganya, mengalami gangguan.
”Saya ada urusan di Bogor, Minggu (4/8/2019) sore ini. Makanya saya naik KRL (kereta rel listrik) commuter line dari Stasiun Manggarai menuju Stasiun Bogor. Saya berangkat pukul 11.00-an dari Manggarai. Eh, kereta berhenti di Stasiun Universitas Pancasila dan enggak bisa lanjut,” ujar Baskoro (40), warga Rawamangun, Jakarta Timur.
Petugas dari PT KCI selaku operator KRL hari Minggu mempersilakan penumpang mencari moda alternatif lain. Harga tiket KRL akan dikembalikan.
”Saya tidak peduli uang ongkos mau dikembalikan atau tidak. Ini soal pelayanan umum. Kalau meminta penumpang pindah moda lain, apa iya ada bus yang cukup?” ujar Baskoro.
Minggu, evakuasi penumpang dalam kereta MRT dan stasiun juga dilakukan operator PT MRT Jakarta. Total, ada 3.410 orang yang dievakuasi dari seluruh stasiun. Empat rangkaian kereta MRT terhenti di tengah saat listrik padam.
Operasionalisasi MRT terhenti sejak pukul 11.50 hingga 20.00. Minggu malam, operator menggratiskan layanan hingga pukul 24.00.
Sebelum MRT beroperasi lagi, bus Transjakarta membebaskan tiket bagi penumpang. Langkah ini dilakukan untuk melayani warga yang semula hendak bepergian dengan KRL atau MRT.