Tim nasional Indonesia U-15 berhasil melaju ke babak semifinal Piala AFF U-15 di Thailand setelah mengalahkan Myanmar, 5-0, di Stadion IPE, Chonburi, Thailand, Minggu (4/8/2019). Tim ”Garuda Muda” tampil perkasa dan menjuarai Grup A. Namun, tantangan yang akan mereka hadapi pada babak semifinal jauh lebih berat.
Oleh
Herpin Dewanto
·3 menit baca
CHONBURI, MINGGU — Tim nasional Indonesia U-15 berhasil melaju ke babak semifinal Piala AFF U-15 di Thailand setelah mengalahkan Myanmar, 5-0, di Stadion IPE, Chonburi, Thailand, Minggu (4/8/2019). Tim ”Garuda Muda” tampil perkasa dan menjuarai Grup A. Namun, tantangan yang akan mereka hadapi pada babak semifinal jauh lebih berat.
Dengan kemenangan atas Myanmar, Indonesia telah menjalani lima laga tanpa terkalahkan. Mereka bisa mengalahkan Vietnam 2-0, Singapura 3-0, Filipina 4-0, dan terakhir Myanmar 5-0. Garuda Muda hanya sekali ditahan imbang, 1-1, oleh Timor Leste.
Sebagai pemain, kami hanya bisa membuktikannya lewat aksi dan perjuangan.
Empat kemenangan dan satu laga imbang itu membawa Indonesia tampil sebagai juara Grup A dengan 13 poin. Posisi ini tidak tergoyahkan karena pada laga lain yang berlangsung Minggu pukul 18.00 WIB, Vietnam berhasil mengalahkan Timor Leste, 1-0. Dengan demikian, Vietnam menjadi runner-up Grup A dan ikut lolos ke semifinal.
Selama fase penyisihan grup, Indonesia total mengemas 15 gol dan hanya kebobolan satu gol. Para pemain sudah bisa maksimal melatih kepercayaan diri saat menyerang seperti yang dilakukan Mochamad Faizal Shaifullah yang mampu mencetak dua gol ke gawang Myanmar. Selama fase penyisihan grup, ia telah mengoleksi tiga gol.
Marselino Ferdinan juga kembali mencetak satu gol pada laga ini, yaitu pada menit ke-31. Pemain Persebaya ini sudah mencetak lima gol dan menjadi pencetak gol terbanyak di skuad Garuda Muda. Dua gol lain pada laga kontra Myanmar itu dicetak oleh Muhammad Valeron (Persib Bandung) dan pemain yang baru mencetak gol untuk pertama kali, Ruy Arianto (Persebaya).
”Saya senang sekali dan agak terharu di ruang ganti. Kerja keras kami berhasil. Sebagai pemain, kami hanya bisa membuktikannya lewat aksi dan perjuangan,” ujar Ruy, seperti dilansir PSSI. Namun, kebahagiaan yang lebih besar bagi Ruy adalah keberhasilannya membantu tim melaju ke semifinal.
Kekompakan dan cara bermain sebagai satu tim yang utuh merupakan prinsip yang ditanamkan pelatih timnas Indonesia U-15 Bima Sakti saat ini. Setelah berhasil di penyisihan grup, kini Garuda Muda akan bertemu lawan-lawan yang jauh lebih lebih tangguh, seperti Thailand atau Malaysia.
Sebagai juara Grup A, Indonesia akan bertemu dengan runner-up Grup B. Pada Senin (5/8/2019), Thailand dan Malaysia akan bertemu untuk menentukan posisi juara grup. Di klasemen Grup B saat ini, Malaysia dan Thailand sama-sama memiliki 10 poin. Namun, Malaysia berada di puncak klasemen karena unggul selisih jumlah gol.
Kedua tim itu akan menjadi lawan yang sulit karena Malaysia pernah mengalahkan Australia, 3-0, dan Thailand juga menahan imbang Australia, 1-1. Sementara ketika bertemu tim lemah seperti Brunei Darussalam, kedua tim itu panen gol.
Tidak bersalah
Pada Minggu, Asosiasi Sepak Bola ASEAN (AFF) menyatakan, Timor Leste tidak bersalah dalam kasus dugaan pemalsuan umum salah satu pemainnya, Paulo Freitas. Dengan demikian, Freitas tetap dapat bermain dan Timor Leste tidak mendapat sanksi.
Kasus pemalsuan ini mencuat ketika ada protes dari Myanmar dan Singapura. Freitas diduga sudah berusia 22 tahun dan pernah masuk skuad Piala AFF 2018. Dalam laman Transfermakrt, pemain dengan nama yang sama tercatat berusia 22 tahun dengan tanggal kelahiran 31 Desember 1996. Namun, dalam laman penyedia statistik lainnya, seperti Soccerway atau Whoscored, Freitas tercatat baru berusia 14 tahun dengan tanggal lahir 31 Desember 2004.
”Komite Ad Hoc Disiplin dan Etik AFF menyatakan, protes yang diajukan Myanmar dan Singapura tidak berdasar dan ditolak,” tulis AFF dalam pernyataan resminya. AFF menyebutkan, Freitas layak tampil dalam turnamen ini karena tidak melanggar aturan kompetisi.
Jika Myanmar dan Singapura mengajukan protes terkait hal ini, Indonesia yang diwakili PSSI hanya melakukan komunikasi dengan AFF secara informal. ”PSSI menghormati hasil investigasi dan evaluasi serta keputusan AFF berdasarkan regulasi turnamen,” ujar Direktur Media PSSI Gatot Widakdo.