Kapal penyeberangan yang melayani masyarakat dari Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, menuju Surabaya, Jawa Timur, bertambah. Hal itu memperkuat konektivitas antarkedua daerah.
Oleh
Ismail Zakaria
·4 menit baca
GERUNG, KOMPAS — Kapal penyeberangan yang melayani masyarakat dari Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, menuju Surabaya, Jawa Timur, bertambah. Hal itu menyusul beroperasinya Kapal Motor Penyeberangan Damai Lautan Nusantara Oasis atau KMP DLN Oasis yang memulai pelayaran perdana pada Selasa (6/8/2019).
Selain menambah pilihan masyarakat untuk moda transportasi laut di jalur itu, beroperasinya KMP DLN Oasis diharapkan bisa turut menggairahkan perekonomian Nusa Tenggara Barat.
Agen Pelayaran KMP DLN Oasis Sudarta, di Lembar, Selasa, mengatakan, sebelum pelayaran perdana dengan rute Lembar-Surabaya, KMP DLN Oasis lebih dahulu melakukan pelayaran perdana dengan rute Surabaya-Lembar pada Senin (5/8). ”Kapal berangkat dari Surabaya pukul 17.57 Wita. Menurut rencana, pelayaran perdana dari Lembar menuju Surabaya pada Selasa pukul 24.00,” kata Sudarta.
Menurut Sudarta, untuk memastikan pelayaran perdana berjalan lancar, pihaknya sudah melakukan pemetaan sejak seminggu sebelumnya. Termasuk di dalamnya berkoordinasi dengan PT Pelindo III Lembar serta pihak Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) setempat. ”Kami berharap pelayaran perdana ini berjalan lancar. Begitu pun untuk pelayaran-pelayaran berikutnya,” kata Sudarta.
Sudarta menambahkan, KMP DLN Oasis yang mampu mengangkut 44 truk besar itu akan berangkat dari Lembar tiga kali seminggu, yakni setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu. Tiket bisa dipesan baik secara luring maupun daring. ”Khusus untuk Lembar, pembelian tiket bisa langsung di kantor cabang Lembar atau via aplikasi WhatsApp,” kata Sudarta.
Harga tiket, kata Sudarta, dipatok Rp 90.000 untuk penumpang dewasa dan Rp 65.000 untuk anak. Sementara untuk kendaraan, tarifnya bervariasi sesuai golongan, mulai dari sepeda hingga alat berat. Pelayaran Lembar-Surabaya memakan waktu 22 jam.
KMP Oasis menjadi salah satu alternatif yang diberikan pemerintah. Dengan demikian, masyarakat semakin banyak pilihan.
General Manager PT Pelindo III Cabang Lembar Erry Ardiyanto menambahkan, hadirnya KMP DLN Oasis menambah pilihan masyarakat. Selama ini, rute Lembar-Surabaya dilayani KMP Legundi yang dikelola PT ASDP Indonesia Ferry cabang Lembar. Jadwal KMP Legundi adalah setiap Senin, Rabu, dan Jumat.
KMP Legundi menggunakan pelabuhan feri di sisi timur, sedangkan KMP DLN Oasis menggunakan pelabuhan umum yang juga digunakan sebagai pelabuhan muat barang. ”KMP Oasis menjadi salah satu alternatif yang diberikan pemerintah. Dengan demikian, masyarakat semakin banyak pilihan. Tinggal memilih mana yang sesuai dengan kebutuhan,” kata Erry.
Erry menambahkan, kehadiran Oasis juga bagian dari upaya mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia sekaligus mendukung program tol laut pemerintah. ”Ini adalah tonggak, sebagai pelecut atau pemicu semangat untuk menggairahkan ekonomi di NTB, khususnya Lombok pascagempa. Harapannya, masyarakat bisa memanfaatkannya untuk berbagai kebutuhan, misalnya menjual hasil pertanian, kerajinan, dan lainnya,” kata Erry.
Rangga Nurdiansyah dari Bagian Humas PT Pelindo III Cabang Lembar menambahkan, dengan adanya KMP DLN Oasis, kepadatan penumpang, terutama pada momen-momen tertentu, seperti mudik Lebaran, bisa teratasi. ”Masyarakat juga cenderung mulai memilih kapal seiring masih tingginya harga pesawat, termasuk bagasi berbayar. Apalagi, kalau mudik atau pulang kampung, biasanya penumpang bawa barang banyak,” katanya.
Terkait kesiapan, anggota Staf Pelayanan Kapal PT Pelindo III Cabang Lembar, Wadianto, mengatakan, untuk memastikan kelancaran pelayaran perdana, mereka sudah memastikan kawasan dermaga steril. Hal itu termasuk menyiapkan area parkir dan terminal penumpang. ”Saat ini, untuk tiket memang masih dilayani agen. Namun, untuk ke depan, kami akan menyiapkan ruang informasi di terminal penumpang,” ujarnya.
Dari pantauan di Pelabuhan Lembar, meski jadwal keberangkatan masih pada tengah malam, kendaraan terutama truk besar sudah mengantre di area parkir pelabuhan sejak Selasa siang. Petugas pun terlihat mengatur truk-truk itu sesuai urutan kedatangan.
Abdul Muthalib (50) dan Mashudi (46), sopir truk yang membawa bawang merah dari Sape, Kabupaten Bima, menuju Surabaya, mengaku senang dengan beroperasinya KMP DLN Oasis. ”Selama ini, kalau tidak memakai Legundi, kami via darat lewat Bali. Tetapi, kalau memakai jalur itu, selain capek, juga macet, ditambah jalanan rusak. Kalau ini, selain lebih menghemat tenaga, juga bahan bakar kendaraan,” ucapnya.
Jika menggunakan jalur darat dari Bima-Lembar-Bali-Banyuwangi-Surabaya, sopir truk bisa menghabiskan waktu kurang dari 24 jam. Adapun dengan jalur Bima-Lembar-Surabaya, bisa memakan waktu lebih dari 24 jam. Hanya saja, menurut sopir, meski lebih cepat lewat jalur darat, perjalanannya sangat menguras tenaga, bahan bakar, dan ban.
Kalau bisa langsung seperti ini, kami menghemat banyak tenaga, bahan bakar, dan ban.
Aceng Sobana (45), sopir truk lain, mengatakan, biaya sekali jalan yang dikeluarkan menggunakan jalur darat dari Bima-Lembar-Bali-Banyuwangi dengan Bima-Lembar-Surabaya tidak jauh berbeda. ”Paling lebih hemat Rp 200.000-Rp 300.000. Tetapi, bukan itu intinya. Kalau bisa langsung seperti ini, kami menghemat banyak tenaga, bahan bakar, dan ban. Kalau via darat, ban cepat tipis,” katanya.
Calon penumpang KMP DLN Oasis asal Mataram, Dewi Ekawati (42), mengatakan, dengan adanya kapal baru yang melayani rute Lembar-Surabaya, ia jadi lebih banyak pilihan. ”Sekarang, berarti ada setiap hari kapal yang ke Surabaya,” kata Dewi.
Dewi, yang akan berangkat ke Surabaya pada Sabtu besok, mengatakan, ia memilih Oasis karena fasilitas-fasilitas yang menarik. ”Ada tiket VIP untuk yang tidak mau berebut tempat di kelas ekonomi. Selain itu, ada fasilitas bermain anak-anak, jadi tidak bosan di atas kapal selama puluhan jam,” kata Dewi.
Dewi berharap, ke depan, perjalanan ke Surabaya semakin lancar. Tidak hanya pada hari biasa, tetapi juga ketika arus mudik Lebaran yang biasanya sangat padat.