Jemaah haji yang lima hari lagi akan menjalani puncak haji, yakni wukuf, diminta menjaga kesehatan jangan sampai mengalami dehidrasi dan heat stroke.
MEKKAH, KOMPAS Suhu udara di Mekkah dan sekitarnya saat musim haji ini, menurut prakiraan Otoritas Umum Meteorologi dan Perlindungan Lingkungan Arab Saudi, bisa mencapai 50 derajat celsius. Kelembaban udara diperkirakan akan sampai 85 persen, membuat iklim terasa sangat panas.
Beberapa hari terakhir, cuaca di kota Mekkah cerah dengan suhu berkisar 30 derajat celsius hingga 43 derajat celsius. Jemaah haji yang dalam lima hari lagi akan menjalani puncak ibadah haji, dengan wukuf di Arafah, diimbau agar menjaga diri dari dehidrasi jangan sampai mengalami heat stroke.
Supaya terhindar dari dehidrasi, jemaah diimbau banyak minum air, banyak makan buah, serta memakai payung dan semprotan air. Ahmad Imam Mawardi, pembimbing jemaah haji Kanomas Tour & Travel, meminta rombongannya tidak memaksakan beraktivitas di luar ruang sebelum wukuf. ”Udara di luar sangat panas. Jangan sampai jemaah kelelahan sehingga tidak dapat melakukan rangkaian wajib haji dengan sempurna,” kata Ahmad, Senin (5/8/2019), di Mekkah.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan dr Eka Jusuf Singka menjelaskan, kondisi panas berlebihan seperti yang terjadi saat ini di Arab Saudi bukan hanya rentan menyebabkan heat stroke atau dehidrasi berat, melainkan juga memicu munculnya kembali penyakit-penyakit tertentu pada pasien. ”Penyakit seperti tekanan darah tinggi, kencing manis, dan kelainan jantung bisa terpicu karena terpapar udara panas,” kata Eka.
Otoritas Umum Meteorologi dan Perlindungan Lingkungan Arab Saudi juga mengingatkan potensi angin yang bisa mengangkat debu dan kemungkinan turun hujan di Mekkah dan sekitarnya, terutama pada sore dan malam hari.
Kloter terakhir
Di Tanah Air, rangkaian keberangkatan jemaah haji dari sejumlah daerah ke Tanah Suci memasuki gelombang akhir pada Senin dan Selasa pagi ini. Kelompok Terbang (Kloter) 97 dengan 347 anggota jemaah dari Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta bertolak dari Embarkasi Solo, Jateng, Senin.
”Mereka merupakan kloter penyelesaian untuk jemaah yang sempat tertinggal atau tertunda, diangkut kloter terakhir ini,” kata Kepala Subbagian Penerangan Humas dan Protokol Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Solo Agus Widakdo.
Pada saat bersamaan, Kloter 85 dari Jawa Timur yang terdiri dari 305 orang asal Sidoarjo, 73 orang asal Pamekasan, dan 5 petugas pendamping jemaah haji berangkat menuju Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. Mereka dijadwalkan berangkat dari Embarkasi Surabaya pada Selasa dini hari menuju Bandar Udara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, dengan pesawat Saudi Arabian Airlines.(NIK/RWN/SYA)