HO CHI MINH, SELASA – Tim nasional sepak bola U-18 Indonesia memulai kiprahnya di Piala AFF U-18 2019 di Vietnam dengan meyakinkan seusai menggilas Filipina 7-1 di babak penyisihan grup A, Selasa (6/8/2019). Kemenangan telak itu menjadi modal positif “Garuda Muda” mengejar prestasi tertinggi di turnamen itu.
Laga pembuka di Piala AFF U-18 2019 itu sebetulnya digelar dalam kondisi kurang ideal. Kondisi rumput yang kurang baik ditambah hujan gerimis yang mengguyur kawasan Kota Ho Chi Minh dua hari terakhir membuat laga di Stadion Binh Duong 2 digelar dalam kondisi lapangan yang becek. Meskipun demikian, hal itu tidak mengurangi kengototan dan agresivitas Garuda Muda.
Mereka tampil menekan sejak menit awal dan nyaris tidak memberikan kesempatan bagi Filipina untuk menyerang balik pada babak pertama. Pada jeda turun minum, Indonesia telah unggul 5-0. Sebagian besar gol itu tercipta melalui serangan kombinasi, yaitu operan-operan cepat satu dua dan tusukan dari lini tengah dan sayap.
Di babak kedua, meskipun sedikit mengendurkan serangan, Garuda Muda masih bisa mencetak tambahan dua gol. Ketujuh gol itu mayoritas dicetak para alumni “Garuda Select”, yaitu program pemusatan latihan elama enam bulan di Inggris PSSI dan Super Soccer TV di Inggris, seperti Sutan Zico, Bagus Kahfi (dua gol), dan Mochamad Supriadi (dua gol).
“Saya mengapresiasi perjuangan anak-anak di lapangan setelah sehari sebelumnya mereka menunjukkan gestur tidak nyaman melihat kondisi lapangan (Binh Duong 2). Tapi, tadi ereka menunjukkan semangat bertarung tanpa henti. (Gol-gol) itu terjadi melalui skema permainan yang apik,” ujar Pelatih Timnas U-18 Fakhri Husaini seperti dikutip dari siaran pers PSSI.
Berkat kemenangan itu, Indonesia memimpin puncak klasemen di grup A. Mereka lebih unggul produktivitas dari Myanmar, tim yang membekap Laos 3-1 di saat yang sama. Selain kedua tim teratas itu, grup itu dihuni empat tim lainnya, yaitu Filipina, Laos, Timor Leste, dan Brunei Darussalam. Indonesia menargetkan juara di Piala AFF U-18 ini seperti halnya terakhir mereka lakukan pada 2013 silam.
“Ini (kemenangan 7-1) menjadi modal bagus untuk kami. Saya harap, kami dapat melanjutkan tren positif ini. Kami ingin menikmati setiap pertandingan dan meraih juara di turnamen ini,” ujar David Maulana, gelandang Indonesia yang menyumbang satu gol jelang turun minum di laga itu.
Meskipun demikian, Fakhri mengingatkan timnya untuk tidak lantas berpuas diri seusai kemenangan besar itu. Ia berkata, timnya harus senantiasa fokus menjaga konsentrasi selama 90 menit laga. Pada laga itu, gawang Indonesia sempat dua kali terancam melalui serangan balik Filipina. Satu serangan di antaranya berujung gol. “Gol itu tidak akan terjadi jika kamis fokus dan konsentrasi dalam menjaga para pemain lawan,” tuturnya.
Semifinal AFF U-15
Sementara itu, di kelompok umur 15 tahun, Indonesia akan menghadapi laga penting, yaitu semifinal kontra Thailand, pada Piala AFF U-15 di Thailand, Rabu sore ini. Laga ini tidak bakal mudah bagi timnas U-15 Indonesia mengingat Thailand bertindak sebagai tuan rumah di turnamen itu. Indonesia dan Thailand memiliki kualitas serangan yang nyaris setara, yaitu sama-sama mengemas 15 gol di penyisihan grup.
Menurut Pelatih Timnas U-15 Indonesia Bima Sakti, Thailand memiliki kualitas yang bagus sebagai tim. Mereka tampil cukup terorganisir selama penyisihan grup dan memiliki kemampuan mengolah bola-bola mati, seperti sepak pojok dan tendangan bebas, menjadi gol. Untuk itu, ia mewanti-wanti timnya agar tampil fokus dan tidak sembrono di areal pertahanan yang bisa berujung peluang mematikan bagi lawan.
Ia menambahkan, timnya telah menggelar latihan untuk mengasah serangan maupun pertahanan timnya menjelang laga itu. “Kami juga telah menggelar laga simulasi, termasuk bagaimana mengasah kombinasi serangan dan antisipasi (bola-bola mati) lawan. Latihan ini bisa menjadi gambaran awal tim meskipun tidak membatasi improvisasi para pemain di laga besok,” ujar Bima kemudian.