Warga Tomohon Gotong Royong Siapkan Festival Bunga Internasional
Warga Tomohon bergotong royong menyiapkan parade bunga dalam Festival Bunga Internasional Tomohon Ke-9, Kamis (8/8/2019). Ratusan ribu bunga mulai dipasang pada mobil-mobil hias yang akan dipamerkan dalam parade itu.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·4 menit baca
TOMOHON, KOMPAS - Warga Tomohon bergotong royong menyiapkan parade bunga dalam Festival Bunga Internasional Tomohon Ke-9, Kamis (8/8/2019). Ratusan ribu bunga mulai dipasang pada mobil-mobil hias yang akan dipamerkan dalam parade itu.
Kegiatan ini tampak sejak Rabu (7/8) siang di muka kantor Dinas Pariwisata Tomohon, Woloan I, Kecamatan Tomohon Barat, Tomohon, Sulawesi Utara. Di bawah tenda dari terpal dengan cagak bambu, mobil-mobil hias (float) yang masih setengah jadi berbaris memanjang ke belakang.
Warga setempat memasang ribuan kuntum bunga di badan mobil hias. Badan float dibuat dari rangka kayu dan triplek yang ditempeli gabus putih. Gabus itu diwarnai sesuai desain yang disepakati. Setelah diwarnai, bunga-bunga ditempelkan dengan menggunakan tusuk gigi.
Billy, salah satu penghias float, memasang potongan merah dari bunga pohon pisang pada bagian mulut berbentuk burung garuda. "Ini nantinya buat RI 2 (Wakil Presiden). Ada juga mobil yang buat RI 1 (Presiden). Float ini akan dinaiki mereka," katanya sembari menunjuk float yang dimaksud.
Pemasangan bagian lidah dengan bunga dari pohon pisang yang berwarna merah kekuningan itu sudah berlangsung sejak kemarin. Beberapa pekerja lain memasang kuntum bunga anterium pada bagian belakang float yang telah dicat merah sebagian. Ada pula pekerja yang mengecat gabus setinggi 3 meter berbentuk lambang negara Garuda Pancasila dengan cat semprot bewarna emas.
Billy mengatakan, float untuk presiden dan wakil presiden didanai Dinas Pariwisata. Namun, belum ada kepastian mengenai kedatangan presiden dan wapres. "Kalau tidak jadi datang, ya terserah Dinas Pariwisata, siapa yang jadinya akan naik di sini," ujarnya.
Sayangnya, Presiden Joko Widodo dipastikan tidak menghadiri Festival Bunga Internasional Tomohon (TIFF) 2019. Ia akan menghadiri kongres PDIP di Bali sebelum melanjutkan kunjungan ke luar negeri.
Float lainnya juga disediakan untuk beberapa instansi pemerintahan, seperti Bank Indonesia dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan. Meski belum dicat, float DJP berwarna putih dan biru. Pekerja mulai memasang bunga krisan berwarna putih yang dicat sembur biru.
Fivi (55), dekorator float DJP, mengatakan, float berukuran besar ini menggunakan 6.000-8.000 kuntum bunga krisan putih khas Tomohon. Float kecil biasanya membutuhkan 4.000 kuntum. "Ada juga bunga lain seperti anterium, mawar, dan sebagainya. Kami juga pakai daun-daunan," kata Fivi.
Untuk persiapan ini, bunga telah dibeli dari salah satu taman bunga, yaitu Okoy Flower Garden di Tomohon Utara, sejak beberapa hari lalu. Sebatang bunga krisan bernilai Rp 3.500. Agar tidak layu, tangkai bunga direndam dalam semacam kolam buatan dari terpal. Fivi mengatakan, pembuatan float butuh waktu lebih lama lagi, sejak minggu lalu.
Desain dan dana pembuatannya dibuat oleh instansi yang turut menyediakan float. "Float DJP ini misalnya, biaya pembuatannya Rp 76 juta," kata Fivi.
Ketua Umum TIFF 2019 Angelica Tengker mengatakan, akan ada 32 float yang meramaikan festival bunga ini. Selain dari instansi pemerintahan, ada juga float dari beberapa negara, seperti Australia, Ukraina, Nepal, dan sebagainya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya dipastikan datang. Ada juga duta besar dari 10 negara, antara lain Irak, Nigeria, Afrika Selatan, Maroko, Ukraina, dan Serbia
Kepala Dinas Pariwisata Tomohon Masna Pioh mengatakan, persiapan puncak festival bunga akan diselesaikan Rabu malam. Menteri Pariwisata Arief Yahya dipastikan datang. Ada juga duta besar dari 10 negara, antara lain Irak, Nigeria, Afrika Selatan, Maroko, Ukraina, dan Serbia.
Masyarakat diberdayakan untuk mempersialkan hajatan terbesar kota pegunungan ini. Perekonomian masyarakat pun menggeliat dalam seminggu terakhir.
"Bunga diambil dari 25 kelompok petani bunga yang sudah dipersiapkan sejak April lalu. Ada 60 dekorator untuk mengawasi penghiasan 32 float. Masing-masing float dikerjakan 15 orang yang dipekerjakan para dekorator," katanya.
Masna menambahkan, para dekorator adalah warga Tomohon yang tergabung dalam asosiasi dekorator bunga. Mereka sudah dilatih sejak 2008 saat ajang ini pertama kali digelar.
Persiapan kemeriahan TIFF 2019 juga tampak di kota dan daerah permukiman. Jalan Raya Tomohon dihiasi dengan bunga gantung dan payung-payung. Bunga-bunga yang digantung di tepi jalan juga meramaikan suasana.
Warga juga berpartisipasi. Tiap lingkungan memiliki satu taman bunga kecil. Taman itu diisi bunga krisan putih dan kuning, marigold, mawar, kana, dan sebagainya. Warga juga menghiasinya dengan lampu-lampu sehingga taman tetap terlihat indah di malam hari.