Wartawan ”Kompas” Syahnan Rangkuti Terima Penghargaan KLHK
Wartawan Kompas, Syahnan Rangkuti, menerima penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas kontribusi positif memberitakan isu lingkungan dan konservasi di Riau.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Wartawan Kompas, Syahnan Rangkuti, menerima penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas kontribusi positif memberitakan isu lingkungan dan konservasi di Riau. Apresiasi itu diberikan saat puncak peringatan Hari Konservasi Alam Nasional di Batam.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Rabu (7/8/2019), menyatakan rasa terima kasih terhadap para jurnalis yang berdedikasi meliput isu lingkungan. Berkat pemberitaan di media massa itulah kesadaran warga untuk mendukung konservasi terus meningkat.
Kerja jurnalis di lapangan berperan membangun pemahaman warga pentingnya menjaga kelestarian alam. Jurnalis berjasa memberi makna terhadap setiap peristiwa.
”Kerja jurnalis di lapangan berperan membangun pemahaman warga tentang pentingnya menjaga kelestarian alam. Jurnalis berjasa memberi makna terhadap setiap peristiwa,” kata Siti saat menutup rangkaian peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) di Taman Wisata Alam Muka Kuning, Batam, Kepulauan Riau.
Syahnan terhitung sudah 24 tahun menjadi wartawan Kompas. Separuh dari waktu tersebut ia habiskan untuk berkarya di Riau. Blusukan ke dalam rimba menjadi rutinitasnya. Ia getol meliput sejumlah isu lingkungan mulai dari perlindungan satwa, pembalakan hutan, hingga kebakaran lahan.
”Hari kedua pada Idul Fitri lalu, saya dikejar gajah. Saat itu, saya mencoba memotret kawanan gajah yang masuk ke lahan warga di lokasi yang hanya berjarak sekitar 20 kilometer dari Pekanbaru. Pengalaman itu menjadi kesan khusus bagi saya,” ujar Syahnan.
Perjumpaan dengan satwa liar itu, di satu sisi, membuat ia bisa ikut merasakan ngeri yang dialami warga. Namun, di sisi lain, juga membuat ia paham risiko pekerjaan mahout (pawang gajah) yang setiap hari menyabung nyawa demi menjaga kelestarian gajah agar tidak dibunuh warga.
Melalui tulisan dan jepretan foto, Syahnan mencoba mengomunikasikan peliknya masalah konservasi tersebut. Tujuannya, agar semua pihak yang terlibat bisa saling memahami kondisi lapangan dan duduk perkara sesungguhnya yang sering kali lebih rumit dari yang dibayangkan.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem KLHK Wiratno mengatakan, konservasi alam merupakan tanggung jawab semua pihak. Dalam hal ini, jurnalisme berperan mengedukasi warga melalui berita yang disajikan secara akurat dan mendalam di media massa setiap hari.
”Dalam HKAN kali ini, kami mengajak generasi muda meneladani sikap jurnalis yang peduli dan kritis terhadap isu lingkungan. Kita semua juga harus ikut menunjukkan kepedulian, hal paling sederhana yang kita bisa lakukan adalah mengungkapkannya di media sosial,” tutur Wiratno.
Selain Syahnan, ada empat wartawan dari Riau yang mendapat penghargaan serupa. Mereka adalah wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional Antara, MNC, Riau Pos, dan Detik.com. Diharapkan kerja produktif mereka membangun kesadaran warga merawat lingkungan melalui berita dapat terus berlanjut.