Kejuaraan Pra PON Papua 2020 wilayah nasional cabang voli di GOR Bulungan, Jakarta, 3-10 Agustus, menguak masalah kronis pembinaan yang tidak merata. Akibatnya, banyak tim yang mewakili nama provinsi tidak diperkuat atlet-atlet asli daerah itu. Tim-tim itu justru diperkuat atlet-atlet dari daerah lain yang pembinaannya maju, khususnya dari pulau Jawa.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kejuaraan Pra PON Papua 2020 wilayah nasional cabang voli di GOR Bulungan, Jakarta, 3-10 Agustus, menguak masalah kronis pembinaan yang tidak merata. Akibatnya, banyak tim yang mewakili nama provinsi tidak diperkuat atlet-atlet asli daerah itu. Tim-tim itu justru diperkuat atlet-atlet dari daerah lain yang pembinaannya maju, khususnya dari pulau Jawa.
Tim voli putri Papua Barat, misalnya, tidak memiliki pemain asli daerah itu dari total 18 pemain. Sementara 17 pemain tim putra juga mayoritas pemain daerah lain. Para pemain andalan Papua Barat itu terutama dari Pulau Jawa.
Pelatih tim putri Papua Barat, Wilfridus Wahyu, seusai laga lanjutan penyisihan grup, Kamis (8/8/2019), mengakui kondisi tersebut. Saat ini, para pemain voli asli Papua Barat, baik yunior maupun senior, belum memiliki kapasitas untuk bersaing di tingkat nasional. ”Saat ini, daerah itu baru memulai pembinaan dari tingkat remaja yang tentu belum siap juga untuk turun di Pra PON saat ini,” ujar pelatih yang sangat berpengalaman melatih tim-tim Proliga itu.
Menurut Wahyu, merekrut pemain yang bukan orang asli daerah bersangkutan bukanlah kesalahan. Berdasarkan aturan Pekan Olahraga Nasional yang dibuat oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), atlet bisa membela daerah baru mana pun yang bukan daerah asalnya asalkan dia sudah berdomisili minimal dua tahun di daerah baru tersebut.
”Pemain-pemain putri ini rata-rata sudah tinggal di Papua Barat lebih dari dua, tiga tahun. Jadi, merujuk aturan PON yang dibuat KONI, ini tidak salah. Ini sah-sah saja,” ujar Wahyu.
Wakil Ketua Bidang Kompetisi PP PBVSI Regi Nelwan menuturkan, aturan itu sudah lama diterapkan dan itu tidak hanya berlaku di voli, tetapi juga di semua cabang lain yang ada di PON. Ia mengakui, tak sedikit pihak yang memprotes kebijakan tersebut.
Meski demikian, lanjut Regi, pengurus cabang hanya menjalankan aturan. Untuk itu, kalau ada protes, sebaiknya diajukan ke KONI yang membuat kebijakan tersebut. ”Memang kurang sehat untuk pembinaan, tapi ini sah. Kami hanya menjalani aturan yang ada saja,” ujarnya.
Buruk bagi pembinaan
Kepala Seksi Voli Ruangan PP PBVSI Loudry Maspaitella mengutarakan, kebijakan itu telah menimbulkan iklim yang tidak sehat untuk pembinaan atlet dalam 10-15 tahun terakhir. Sebab, menjelang PON, daerah yang berambisi untuk memperbaiki peringkat atau ingin jadi juara umum pasti berupaya merekrut atlet-atlet terbaik nasional.
Sebaliknya, atlet juga tergiur membela daerah lain karena ada iming-iming penghasilan ataupun bonus yang besar. ”Ini memang tidak salah, tapi berefek buruk terhadap pembinaan atlet daerah. Di luar sistem yang ada, saya sangat menyayangkan situasi tersebut,” ujar legenda voli nasional tersebut.
Karena situasi itu, menurut Loudry, pembinaan atlet daerah pun cenderung jalan di tempat. Atlet asli daerah tidak diberi kesempatan untuk membela daerahnya di ajang nasional. Kondisi semakin parah karena minim kejuaraan di sejumlah daerah.
Akhirnya, pembinaan pun timpang. Di Pulau Jawa, selain sumber daya manusia yang berlimpah, daerah-daerah di Jawa juga memiliki kejuaraan lokal lebih banyak. Oleh karena itu, muncul banyak atlet berbakat dari pulau tersebut.
”Saya inginnya daerah itu lebih banyak memperkaya kejuaraan lokal. Lalu, mereka harus berani memainkan atlet putra daerahnya agar mereka bertambah pengalaman. Kalau mereka tidak pernah merasakan kompetisi di luar daerahnya, bagaimana mereka tahu batas kemampuannya. Padahal, dengan tahu kelemahan sendiri, itu bisa membuat atlet ataupun daerah melakukan pembinaan lebih baik,” ujar Loudry.
Tiket PON
Dari Kejuaraan Pra PON Wilayah Nasional, di kategori putra, dua tim sudah memastikan lolos ke PON 2020. Dua tim itu adalah DKI Jakarta yang menjadi juara Grup A dan Jawa Barat yang menjadi juara Grup B. Dua tim itu menanti lawan di babak empat besar yang akan berlangsung pada Jumat (9/8/2019).
Dua tiket sisa ke babak empat besar masih diperebutkan empat tim. Mereka adalah peringkat kedua Grup B Yogyakarta yang menghadapi peringkat ketiga Grup A Papua Barat, serta peringkat kedua Grup A Jawa Tengah yang menghadapi peringkat ketiga Grup B Bali. Mereka berlaga di putaran kedua pada Kamis ini untuk lolos ke babak empat besar yang menjadi kuncian tiket ke PON 2020.
Di kategori putri, empat tim berpeluang besar lolos ke PON 2020, yakni DKI Jakarta yang masih memimpin klasemen, Jawa Tengah di urutan kedua, Jawa Timur di urutan ketiga, dan Papua Barat di urutan keempat. Sementara Yogyakarta di urutan kelima dan Banten di urutan keenam atau juru kunci sudah sulit untuk merangsek ke empat besar grup.
”Dari wilayah nasional tersedia empat tiket putra dan empat tiket putri,” kata Regi.
Regi menambahkan, selain Pra PON Wilayah Nasional, masih ada Pra PON Wilayah Sulawesi di Gorontalo pada 20-23 Agustus dan Pra PON Wilayah Sumatera di Bengkulu pada 8-12 November. Di wilayah Sulawesi terdapat enam tim putra dan enam tim putri yang memperebutkan satu tiket putra dan satu tiket putri. Pra PON wilayah Sumatera terdapat 11 tim putra dan 11 putri yang memperebutkan satu tiket putra dan satu tiket putri.
”Pra PON Wilayah Nasional boleh diikuti oleh semua wilayah. Namun, hanya tim dari Jawa, Bali, Kalimantan, dan Papua yang bersedia ikut. Sementara Pra PON Wilayah Sulawesi hanya untuk tim-tim asal Sulawesi, demikian pula di Sumatera hanya untuk tim-tim Sumatera. Sulawesi dan Sumatera meminta Pra PON sendiri karena alasan ongkos ke Jawa yang terlalu besar dan demi pemerataan persaingan,” ujar Regi.
Cabang bola voli di PON Papua 2020 akan diikuti delapan tim masing-masing di kategori putra dan putri. Tim putra maupun putri Papua, sebagai tuan rumah PON, sudah pasti lolos. Sisanya adalah tim putra dan putri yang meraih emas dari PON sebelumnya, dan tim-tim yang lolos Pra PON. Pada PON Jawa Barat 2016, peraih emas putra adalah tim Jawa Timur dan peraih emas putri adalah tim Jawa Barat.