Beberapa klub melakukan transaksi transfer pemain di detik-detik terakhir penutupan bursa transfer Liga Inggris, Kamis (8/8/2019) pukul 23.00 WIB. Keputusan itu cukup berisiko sebab jika salah beli pemain, mereka akan rugi dan menyesal di kemudian hari.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·4 menit baca
Beberapa klub melakukan transaksi transfer pemain di detik-detik terakhir penutupan bursa transfer Liga Inggris pada Kamis (8/8/2019) pukul 23.00 WIB. Keputusan itu berisiko sebab jika salah beli pemain, mereka akan rugi dan menyesal di kemudian hari.
Liverpool dan Chelsea adalah dua klub yang pernah merasakan dampak buruk merekrut pemain pada hari terakhir bursa transfer. Liverpool melakukan kesalahan besar yang mungkin sulit dilupakan dalam membeli pemain. Mereka merekrut penyerang Inggris, Andy Carroll, dari Newcastle pada Januari 2011 dengan harga 41 juta euro (Rp 651 miliar).
Keputusan mendatangkan Carroll seperti sebuah pembelian panik setelah penyerang andalan ”The Reds” saat itu, Fernando Torres, dibeli Chelsea dengan harga 58,5 juta euro (Rp 929 miliar). Hanya bertahan satu setengah tahun, Carroll pun dipinjamkan ke West Ham.
Caroll dianggap gagal karena selama berkostum Liverpool, ia hanya mencatatkan 11 gol dalam 58 pertandingan. Pada Juli 2013, Carroll dijual ke klub West Ham dengan harga 17,5 juta euro (Rp 278 miliar).
Tidak jauh berbeda dengan Carroll, prestasi Torres di London juga buruk. Ia hanya mampu mencetak 45 gol dalam 172 pertandingan. Kontribusinya jauh menurun dibandingkan ketika membela Liverpool yang mampu mencetak 81 gol dalam 142 pertandingan.
Pada Agustus 2014, penyerang asal Spanyol tersebut dipinjamkan ke AC Milan. Pada Januari 2015, Torres dijual dengan harga 3 juta euro (Rp 47 miliar).
Jelang penutupan bursa transfer musim panas Liga Inggris kali ini, beberapa klub juga mendatangkan pemain dengan harga yang tidak murah. Watford mengeluarkan dana sebesar 30 juta euro (Rp 476 miliar) untuk memboyong Ismaila Sarr, Arsenal mengeluarkan dana 27 juta euro (Rp 429 miliar) untuk membeli Kieran Tierney dari Celtic, dan Tottenham Hotspur mengeluarkan 27 juta euro (Rp 429 miliar) untuk membeli Ryan Sessegnon dari Fulham.
Leicester juga rela mengeluarkan dana 21 juta euro (Rp 333 miliar) untuk membeli Dennis Praet dari Sampdoria dan Everton mengeluarkan dana 30,4 juta euro (Rp 483 miliar) untuk mendatangkan Alex Iwobi dari Arsenal. Meskipun tidak sebesar harga Carroll dan Torres, transfer pemain tersebut cukup mengejutkan.
Sarr, misalnya, menjadi pemain termahal yang pernah dibeli Watford. Ia melampaui harga penyerang Andre Grey yang dibeli pada 2017 sebesar 20,4 juta euro (Rp 324 miliar) dari Brentford.
”Hornets (julukan Watford) telah mengalahkan persaingan kuat untuk mengamankan jasa pemain sayap 21 tahun dari Rennes. Ia telah menyetujui kontrak lima tahun,” demikian pernyataan klub di situsnya. Musim lalu, Sarr mencatatkan 8 gol dan 6 asis di Liga Perancis.
Transfer lain yang cukup mengejutkan ialah kedatangan Iwobi ke Everton. Mereka berani mengeluarkan uang cukup banyak untuk seorang pemain sayap yang musim lalu mencatatkan 6 gol dan 9 asis dalam 51 pertandingan di seluruh kompetisi.
Alasan utama Everton merekrut pemain 23 tahun tersebut adalah masih muda, tetapi memiliki pengalaman yang banyak di klub dan tim nasional Nigeria. Iwobi telah membela Nigeria sebanyak 36 kali.
”Dia masih muda, tetapi sudah memiliki banyak pengalaman tingkat atas. Seratus pertandingan Liga Inggris, lebih banyak di Eropa, dan banyak pertandingan internasional,” ujar Manajer Everton Marco Silva. Ia mengatakan, Iwobi akan cocok dengan skema permainannya.
Berkaca dari Carroll dan Torres, kedua pemain tersebut juga tampil gemilang bersama klub sebelumnya. Sebagai pemain muda kala itu, Carroll tampil mengejutkan setelah mencetak 11 gol dan 7 asis hanya dalam 19 pertandingan. Ia pun digadang-gadang sebagai bintang masa depan Inggris.
Sementara itu, Torres juga digadang-gadang akan menjadi mesin gol bagi Chelsea untuk menggantikan Drogba yang hengkang ke klub China, Shanghai Shenhua. Namun, ternyata Torres gagal melakukannya.
Berbeda dengan Carroll dan Torres, kemungkinan Sarr, Iwobi, dan pemain lainnya tidak akan mendapatkan sorotan tajam. Mereka bukanlah seorang striker yang dituntut mencetak banyak gol. Namun, penampilan mereka patut ditunggu untuk melihat sudah tepatkah klub mengambil keputusan membeli mereka dengan harga mahal jelang penutupan bursa transfer pemain. (REUTERS/AFP)