Dua orang tewas dalam kecelakaan yang melibatkan sebuah sepeda motor dengan Kereta Api Penataran. Kecelakaan terjadi di pelintasan tanpa palang di Dusun Morotanjek, Desa Purwoasri, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (11/8/2019).
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Dua orang tewas dalam kecelakaan yang melibatkan sebuah sepeda motor dengan Kereta Api Penataran. Kecelakaan terjadi di pelintasan tanpa palang di Dusun Morotanjek, Desa Purwoasri, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (11/8/2019).
Kedua korban adalah Suprianto (50), tukang ojek, warga Dusun Krajan, Desa Klampok, Singosari, dan Ahmad L Taqwa (16), warga Morotanjek. Suprianto meninggal di lokasi, sedangkan nyawa Ahmad tidak terselamatkan setelah dibawa ke Rumah Sakit Prima Husada Singosari.
Peristiwa yang terjadi pukul 07.25 itu mengejutkan warga di sekitar lokasi yang baru saja menunaikan shalat Idul Adha.
”Sebenarnya mereka sudah diteriakin oleh warga bahwa ada kereta hendak melintas. Namun, sepeda motor yang dikendarai korban terus melaju. Akibatnya, bagian ekor sepeda motor langsung terserempet lokomotif,” ujar Jufri, warga yang rumahnya tidak jauh dari lokasi.
Saat peristiwa terjadi, Suprianto dan Ahmad tengah menaiki sepeda motor Honda Revo bernomor polisi N 3426 JW dari arah barat menuju timur. Sementara KA Penataran (KA 432) bernomor lokomotif CC 2032510 dengan masinis Afif J melaju dari selatan.
Sebenarnya mereka sudah diteriakin oleh warga bahwa ada kereta hendak melintas. Namun, sepeda motor yang dikendarai korban terus melaju. Akibatnya, bagian ekor sepeda motor langsung terserempet lokomotif.
Menurut Jufri, pengendara meninggal di lokasi akibat luka parah di kepala. Tubuhnya terpental 6-7 meter ke sisi utara jalan. Sementara Ahmad yang dibonceng masih hidup dan dilarikan ke rumah sakit.
Jufri mengatakan, saat peristiwa terjadi, lampu kedip tanda kereta hendak melintas yang ada di pelintasan tersebut tengah padam. Menurut warga, lampu di tempat tersebut memang kerap bermasalah. Terkadang lampu menyala, tetapi kereta tidak melintas.
Kepala Unit Kecelakaan Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Malang Inspektur Dua Agus Yulianto mengatakan, sepeda motor korban tertabrak lokomotif pada bagian kanan sisi belakang. Kedua korban meninggal akibat luka parah di kepala.
”Peristiwa ini murni kecelakaan. Mungkin, saat hendak menyeberang, korban tidak melihat ke kiri dan ke kanan. Padahal, pelintasannya tidak ada palang pintu,” ucapnya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 8 Surabaya Suprapto membenarkan adanya peristiwa tersebut. Lokasi kecelakaan berada di Kilometer 43+3 petak jalan BMG-SGS. ”Kereta sempat berhenti sesaat untuk memeriksa rangkaian, setelah itu berangkat lagi,” katanya.
Suprapto mengimbau pengguna jalan ketika akan melintas di pelintasan sebidang agar mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada. Cara supaya terhindar dari kejadian kecelakaan lalu lintas di pelintasan adalah dengan berhenti di rambu tanda stop, menengok ke kiri-kanan, apabila yakin tidak ada kereta api yang melintas, baru bisa melintas.