Desainer grafis senior Kompas, Lim Bun Chai (58), menghadap Sang Bapa, Minggu (11/8/2019). Satu harapannya terkabul sebelum dirinya mangkat karena penyakit asidosis metabolik. Ia diizinkan Sang Khalik menghirup udara di hari Minggu pagi, hari ulang tahunnya.
Istri almarhum Semijati Purwadaria bercerita, suaminya tengah berada di Magelang, Jawa Tengah, ketika sakit. Napas Pak Lim terengah-engah tanpa tahu pasti alasannya. Padahal, beberapa minggu sebelumnya ia baru menjalani tes kesehatan. Hasilnya bersih.
Beliau pun pulang ke Jakarta pada Jumat (9/8/2019), sehari lebih lama dari rencana awal. Ia lalu dirawat di Rumah Sakit Siloam, Kebon Jeruk, Jakarta, Sabtu (10/8/2019). Berselang sekitar 24 jam, Pak Lim meninggal dunia. Jenazah akan dikremasi pada Selasa (13/8/2019).
“Dia bilang saat dirawat di rumah sakit, dia ingin sekali mengalami hari ulang tahunnya. Saat keadaannya menurun, dia sempat berpikir bahwa dia tidak akan sampai di hari ulang tahunnya,” kata Semijati di Rumah Duka Heaven Dharmais, Jakarta, Minggu (11/8/2019) malam.
Tiada yang mengira Pak Lim menderita asidosis metabolik. Penyakit itu membuat kandungan asam dalam tubuhnya menumpuk dan melukai organ lain. Pak Lim yang selalu punya pendirian ini ragu kala dokter mendiagnosis dirinya terkena stroke, terlebih ia rajin olahraga. Berenang selalu ada dalam agenda hariannya.
Saking senangnya berenang, menurut Semijati, tidak ada yang bisa menggeser agenda itu dari jadwalnya. "Sikap serupa juga diterapkan dalam pekerjaan. Ia tidak bisa diganggu jika sudah bekerja," kata Semijati.
Kendati demikian, Lim ialah sosok ayah dan suami penyayang di mata Semijati. Wataknya keras, namun kasih sayang untuk keluarga selalu ada. “Ia bukan tipe suami yang pelit. Sebagai ayah, ia bisa dibilang tipe ayah yang tradisional,” katanya.
Perintis digitalisasi
Jiwanya boleh tradisional, namun siapa sangka Pak Lim adalah perintis desain berbasis komputer di Kompas? Kala itu Kompas masih menata letak artikel secara manual untuk koran. Baru pada tahun 1990-an beliau mengenalkan software Quark X-Press untuk mendesain tata letak artikel pada koran.
“Dulu Pak Lim bekerja di majalah Bobo sebelum bergabung ke Kompas. Ia kemudian menjadi perintis komputerisasi di Kompas,” kata desainer grafis Kompas, Rianto.
Pak Lim juga pernah menjadi ketua tim saat Kompas mencanangkan redesain koran pada 2000 dan 2005. Ia bertugas sebagai “jembatan” antara idealisme Kompas dan rancangan para desainer kala itu, Roger Black dan Mario Garcia.
Pak Lim juga pernah menjadi ketua tim saat Kompas mencanangkan redesain koran pada 2000 dan 2005. Ia bertugas sebagai “jembatan” antara idealisme Kompas dan rancangan para desainer kala itu, Roger Black dan Mario Garcia.
Ia dikenal sebagai orang yang berpegang teguh pada aturan desain. Jika suatu desain sudah dirancang dan ditentukan, maka hal itu harus diikuti.
Kendati demikian, ia dikenal sebagai desainer grafis yang juga fleksibel dan mengedepankan kreativitas, terlebih jika sudah bicara soal infografik. Ia menuntut para desainer mengombinasikan keterampilan tangan, foto, dan digitalisasi untuk infografik. Desainer juga harus paham betul terkait info yang digambar dan dijabarkan.
“Jadi, desainer bukan sekadar tukang gambar, tapi mengerti pula apa yang digambar,” kenang desainer grafis Kompas, Novan Nugrahadi.
Prinsip itu dipegang teguh Pak Lim. Kesungguhannya berkarya sebagai desainer grafis tertuang salah satunya dalam buku Lim Bun Chai: Pope of Creativity. Buku itu merupakan kompilasi karya beliau yang terbit di Kompas Minggu pada 10 Januari 2013-31 Maret 2019. Buku ini juga dikenal sebagai Kompaspedia.
Sejak bergabung dengan Kompas pada tahun 1980-an, Pak Lim mewariskan semangat kreativitas yang tidak akan lekang oleh waktu. Pemimpin Redaksi Harian Kompas Ninuk Mardiana Pambudy mengatakan, Lim bukanlah orang yang pelit ilmu bagi para junior. Idenya mengalir terus-menerus demi perbaikan yang ia rasa perlu dilakukan.
“Dia orang yang rajin dan berdedikasi sungguh-sungguh pada pekerjaannya. Dia juga perfeksionis dan punya banyak ide,” kata Ninuk.
Selamat jalan, Pak Lim. Selamat ulang tahun dan selamat menikmati kado kemuliaan hidup dari Sang Pencipta.