Perayaan Idul Adha 1440 Hijriah menjadi momentum bagi umat Islam untuk meningkatkan ketakwaan, memperbaiki akhlak, dan mengasah kepekaan sosial.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Perayaan Idul Adha 1440 Hijriah menjadi momentum bagi umat Islam untuk meningkatkan ketakwaan, memperbaiki akhlak, dan mengasah kepekaan sosial. Patuh terhadap perintah Tuhan dan peduli sesama manusia akan membangun kehidupan bangsa yang rukun.
Pesan itu disampaikan khatib Idul Adha di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Masrul Aidi. Pelaksanaan shalat Idul Adha pada Minggu (11/8/2019) tersebut dihadiri ribuan anggota jemaah. Masjid yang terletak di tengah kota itu penuh, baik di dalam maupun di halaman masjid.
Masrul Aidi, pemimpin Dayah/Pesantren Babul Maghfirah, Cot Keu-Eung, Aceh Besar, menuturkan, perintah agama bagi umat Islam melakukan kurban untuk menguji ketakwaan. Menyembelih hewan kurban adalah wujud seorang hamba patuh kepada Tuhan.
Masrul mengatakan, Muslim yang mampu secara materi wajib melaksanakan kurban. ”Haji dan kurban adalah pelajaran tentang ketaatan,” ujarnya.
Sebagaimana Nabi Ibrahim diuji oleh Tuhan untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail. Namun, karena Ibrahim taat, saat menyembelih, Tuhan menggantikan Ismail dengan seekor domba. Masrul mengajak jemaah untuk mengambil teladan pada Nabi Ibrahim yang rela mengorban anak (dunia) demi perintah Tuhan.
Akan tetapi, lanjut Masrul, setinggi apa pun kualitas haji dan kurban menjadi nihil apabila tidak diiringi dengan empati dan peduli sesama manusia. Ia menyebutkan, kemabruran haji dan keikhlasan kurban tidaklah diraih dengan semata-mata menunaikan rukun dan syarat, tetapi dengan mengedepankan akhlak yang mulia dan rasa kasih sayang sesama.
Masrul mengatakan, Indonesia sebagai bangsa yang penuh keberagaman mulai dari suku, budaya, hingga bahasa akan terus maju ketika warganya saling peduli. Rasa peduli harus diwujudkan dalam aksi, seperti mendermakan harta untuk yang kurang mampu dan mengedepankan musyawarah terhadap segala persoalan.
”Islam mengajarkan kemuliaan, bahwa keimanan sekuat apa pun, ketaatan sehebat apa pun, tidak akan bermakna bila tidak disertai dengan ketinggian akhlak dan budi pekerti,” ujar Masrul.
Islam mengajarkan kemuliaan, bahwa keimanan sekuat apa pun, ketaatan sehebat apa pun, tidak akan bermakna bila tidak disertai dengan ketinggian akhlak dan budi pekerti.
Masrul menambahkan, nilai-nilai luhur yang diajarkan dalam agama menjadi penuntun bagi umat membangun kehidupan yang baik. Dalam konteks kebangsaan, ucapnya, Indonesia akan menjadi bangsa yang hebat di dunia ketika menjaga kearifan dan budaya yang sarat dengan nilai moral.
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menuturkan, pelaksanaan rangkaian kegiatan Idul Adha berlangsung meriah. Malam sebelum shalat Idul Adha, pemerintah kota menggelar pawai takbiran.
Aminullah menyebutkan, semarak hari raya di Banda Aceh dimulai dari hari Meugang, pawai takbir, shalat Id di Masjid Raya Baiturrahman, hingga penyembelihan hewan kurban.
”Semarak perayaan Idul Adha menjadi momentum untuk memperkuat Banda Aceh sebagai destinasi wisata islami dunia,” kata Aminullah.