Sineas Indonesia Raih Penghargaan Utama Open Doors
Tim sineas Indonesia meraih penghargaan utama Open Doors Hub. Mereka berhak atas dana sebesar 50.000 franc Swiss atau sekitar Rp 730 juta yang akan digunakan untuk membuat film.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·3 menit baca
LOCARNO, KOMPAS — Tim sineas Indonesia yang terdiri dari produser Yulia Evina Bhara dan sutradara Makbul Mubarak meraih penghargaan utama Open Doors Hub. Mereka berhak atas dana sebesar 50.000 franc Swiss atau sekitar Rp 730 juta yang akan digunakan untuk membuat film.
Penghargaan itu diserahkan di Locarno, Swiss, Selasa (13/8/2019) atau Rabu (14/8/2019) WIB. Open Doors Hub merupakan seleksi untuk menentukan skenario film terbaik. Pemilihan tersebut adalah bagian dari Locarno Film Festival yang berlangsung pada 7-17 Agustus 2019.
Locarno Pro Manager Deputy Head of Open Doors Sarah Schiesser mengatakan, Yulia dan Makbul memenangkan penghargaan itu berkat rancangan filmnya yang berjudul Autobiography. Berdasarkan penilaian juri, rancangan itu memiliki konsep visual yang kuat.
Yulia dan Makbul juga dianggap memiliki kemampuan mengimplementasikan pengalaman pribadi menjadi isu nasional, bahkan global. Keunggulan lain adalah kemampuan mereka menggambarkan dengan baik karakter dan situasi secara psikologis.
”Karya Yulia dan Makbul, yang masih tergolong muda, itu terstruktur dan menjanjikan. Kami suka ide mereka,” ujar Sarah.
Sekitar 90 rancangan yang berasal dari Asia Tenggara dan Mongolia diajukan dalam Open Doors Hub kali ini. Acara yang digelar tahunan ini sudah diselenggarakan sebanyak 17 kali.
Penyelenggara Open Doors Hub lalu memilih delapan rancangan utama. Para sineas yang menciptakan karya-karya utama itu diundang untuk datang ke Locarno guna memperebutkan empat penghargaan. Anggaran yang diperebutkan bervariasi dengan jumlah mulai 6.700 dollar AS atau sekitar Rp 95 juta.
Karya Yulia dan Makbul, yang masih tergolong muda, itu terstruktur dan menjanjikan. Kami suka ide mereka.
Dana tersebut disediakan berbagai pihak. Pembiayaan Autobiography contohnya, didukung Visions Sud Est Swiss, Swiss Agency for Development and Cooperation, dan Pemerintah Kota Belinzona di Swiss. Yulia dan Makbul naik ke atas panggung untuk menerima penghargaan itu.
”Setidaknya dalam lima tahun terakhir, penghargaan utama kali ini istimewa. Hadiah utama biasanya dibagi menjadi 30.000 franc Swiss dan 20.000 franc Swiss,” ujar Sarah.
Walakin, Yulia dan Makbul mampu menggondol penghargaan utama untuk satu proyek. ”Itu pengecualian. Berarti, para juri sangat mempercayai mereka. Kami yakin banyak sekali sineas berbakat yang bisa ditemukan dengan Open Doors Hub,” ucapnya.
Selama tiga tahun hingga 2021, Open Doors Hub terbuka untuk para sineas Asia Tenggara dan Mongolia.
Setelah itu, kawasan lain akan ditetapkan. Kawasan-kawasan sebelumnya yang dipilih adalah Amerika Selatan, Asia Tengah, dan Afrika. Open Doors Hub 2019 diikuti peserta dari Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Mongolia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.
Seleksi berdasarkan kawasan diyakini mampu meningkatkan kualitas rancangan yang diajukan. Proses itu biasanya berlangsung selama hampir satu tahun. Menurut Sarah, para peserta Open Doors Hub umumnya generasi muda yang sangat dinamis.
Makbul sangat bersyukur bisa menghadiri Locarno Film Festival. Bersanding dengan Cannes, Venice, Sundance, dan Berlin, Locarno adalah festival film paling bergengsi. ”Malah, kami memenangkan Open Doors Hub. Kami tak sabar untuk mengirimkan Autobiography ke berbagai negara,” ucapnya.
Yulia mengatakan, Autobiography berkisah mengenai psikologis asisten rumah tangga laki-laki yang bekerja di rumah pensiunan tentara. ”Menurut rencana, shooting akan dimulai tahun depan. Kami merasa sangat terdorong dan dipercaya untuk mengangkat kisah dari Indonesia,” ujar Yulia.