Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, membangun embung untuk mengantisipasi kekeringan di daerah itu. Pemerintah setempat menargetkan menyelesaikan pembangunan enam embung pada akhir tahun 2019.
Oleh
Stefanus Ato
·2 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, membangun embung untuk mengantisipasi kekeringan di daerah itu. Pemerintah setempat menargetkan dapat menyelesaikan pembangunan enam embung pada akhir tahun 2019.
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Bekasi Nur Chaidir mengatakan, embung yang dibangun itu bertujuan mengurangi risiko kekeringan yang terjadi setiap tahun saat musim kemarau. Enam embung itu dibangun di Kecamatan Cibarusah, Bojongmangu, Pebayuran, dan Cabangbungin.
”Di wilayah kami, yang memungkinkan karena keterbatasan sungai, jadi yang bisa dibangun hanya embung. Untuk pertanian itu, kami membuat program embung,” katanya, Kamis (15/8/2019), di Bekasi.
Saat ini, ada dua embung yang pengerjaannya dimulai, yaitu di Cibarusah dan Bojongmangu. Setiap embung itu dikerjakan dengan besaran anggaran berbeda-beda mulai dari Rp 450 juta sampai Rp 600 juta. Keberadaan embung itu diharapkan dapat mengurangi risiko gagal panen yang melanda petani di Kabupaten Bekasi saat kemarau tiba. Tahun ini, ada sekitar 500 hektar (ha) sawah milik petani di Kecamatan Cibarusah gagal panen karena kekeringan.
Sekretaris Kelompok Tani dan Nelayan Kecamatan Cibarusah Kusnaedi mengatakan, daerah persawahan di Cibarusah gagal panen karena sawah di wilayah itu mengandalkan air hujan. ”Cibarusah tidak memiliki sistem teknis irigasi. Jadi, berhasil atau gagal panen, tergantung kondisi alam,” kata Kusnaedi, Senin (1/7/2019).
Gagal panen yang dialami warga juga diakui Sekretaris Desa Sirnajati Saharudin. Dia mengatakan, panen warga pada musim kemarau tidak sesuai target yang diharapkan karena padi milik petani dipanen sebelum masa panennya tiba atau sebelum bulir padi menguning.
Hidran umum
Nur menambahkan, terkait krisis air bersih yang melanda sekitar 5.000 kepala keluarga (KK) di Cibarusah, Pemerintah Kabupaten Bekasi akan membangun tujuh hidran umum. Hidran itu akan terkoneksi dengan pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi. ”Hidran umum kaitannya dengan keperluan air baku rumah tangga,” kata Nur.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi Adeng Hudaya menambahkan, saat ini pipa PDAM sudah sampai di Desa Ridogalih, Cibarusah. Pipa PDAM itu akan terkoneksi dengan tujuh hidran umum yang pengerjaannya rampung akhir tahun 2019.
”Kebetulan sekitar awal Juli 2019 itu pipanisasi PDAM sudah sampai ke Desa Ridogalih, Cibarusah. Wilayah Cibarusah jadi fokus karena dampak kekeringan paling parah itu di sana,” katanya.