Pada Hari Kemerdekaan RI yang ke-74, Sabtu (17/8/2019) mendatang, masyarakat dapat menggunakan layanan kereta commuter line atau KRL dengan tarif Rp 1 ke semua tujuan. Tarif diskon itu berlaku pukul 08.00-17.00.
Oleh
AYU PRATIWI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pada Hari Kemerdekaan RI yang ke-74, Sabtu (17/8/2019) mendatang, masyarakat dapat menggunakan layanan kereta commuter line atau KRL dengan tarif Rp 1 ke semua tujuan. Tarif diskon itu berlaku pukul 08.00-17.00.
Selain memberikan diskon harga tiket, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) juga menghadirkan KRL dengan dekorasi tematik berwarna dominan merah putih. Ada pula gambar-gambar bergaya komik yang menampilkan lomba khas peringatan HUT RI, seperti tarik tambang dan balap karung.
Ini merupakan pertama kalinya dekorasi tematik dipasang pada seluruh rangkaian KRL yang terdiri atas 10 kereta. Menurut rencana, grup band Cokelat juga akan hadir memeriahkan suasana di dalam KRL.
”KCI selalu mengikuti update atau acara hari nasional yang ada untuk menggelar kegiatannya. Untuk perayaan ulang tahun Indonesia tahun ini, temanya adalah ’SDM Unggul, Indonesia Maju’,” kata Direktur Utama PT KCI Wiwik Widayanti di sela-sela acara diskusi publik di Stasiun Juanda, Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Turut hadir sebagai narasumber, Direktur Keselamatan KCI John Roberto, pengamat kebijakan publik Agus Pambagio, dan artis Boy William.
Tema itu bertujuan mempromosikan penggunaan transportasi publik serta mengajak masyarakat untuk bersama merawatnya dan menunjukkan keunggulan SDM Indonesia.
Target penumpang
Hingga akhir 2019, KRL ditargetkan dapat melayani 343.540.736 penumpang atau naik 7,3 persen dibandingkan dengan tahun 2018. Untuk mencapai target itu, selain memberlakukan harga diskon pada waktu tertentu, layanan dan fasilitas transportasi juga akan terus ditingkatkan.
Hingga akhir 2019, KRL ditargetkan dapat melayani 343.540.736 penumpang atau naik 7,3 persen dibandingkan dengan tahun 2018.
Wiwik menyampaikan, saat ini jumlah penumpang KRL per hari sebesar 1,1 juta orang. Ada 938 perjalanan KRL setiap hari dan jumlah total stasiun sebanyak 80. Stasiun terbaru adalah Stasiun Telaga Murni di lintas Cikarang-Jakarta Kota yang dibuka pada April 2019.
”Kalau ada stasiun baru, pasti langsung tumbuh jumlah penumpangnya. Berarti, kebutuhan untuk angkutan komuter memang tinggi sekali,” ucap Wiwik.
Ia menambahkan, ke depan, jumlah perjalanan KRL akan terus ditambah demi mengurangi waktu tunggu penumpang. Salah satunya berada pada rute Bekasi-Cikarang dengan headway atau jarak waktu antarkereta masih lama, mencapai sejam. Untuk mengatasi hal itu, PT KCI akan menambah 15 perjalanan pergi-pulang Bekasi-Cikarang sehingga waktu headway harapannya dapat berkurang menjadi 15 menit.
”Realisasinya November (2019) nanti. Diharapkan, headway-nya menjadi lebih kecil,” kata Wiwik.
Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia, Agus Pambagio, menyampaikan, angkutan umum berbasis rel seperti KRL perlu dijadikan transportasi utama masyarakat dalam bepergian. Sebab, angkutan umum berbasis rel dapat mengangkut lebih banyak penumpang daripada angkutan umum lainnya, seperti bus atau mikrolet.
”Tetapi, orang enggak akan naik kalau angkutan umumnya tidak terkoneksi. Artinya, dalam satu perjalanan, jumlah transit antar-angkutan umum maksimal tiga kali. Jaraknya juga tidak boleh lebih dari 300 meter. Untuk itu, diperlukan angkutan feeder di sekitar stasiun. Trotoar juga harus lebar dan nyaman,” tutur Agus.