Efek Ganda Perayaan Kemerdekaan dengan Pesta Diskon
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Perayaan Hari Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan RI, selalu diramaikan beragam diskon dan promo belanja, termasuk di pusat-pusat perbelanjaan. Tidak hanya menguntungkan para pemilik ritel, kemeriahan itu juga dinikmati konsumen. Meski sesaat, pesta diskon pun diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Tahun ini, Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama untuk mengadakan pesta diskon yang disebut "Indonesia Great Sale" di skala industri ritel. Selama 14-25 Agustus 2019, peritel di 321 mal seluruh Indonesia menerapkan diskon sampai dengan 74 persen.
Promo dan diskon juga secara swadaya ditawarkan peritel demi menarik konsumen. Angka-angka unik berunsur 17, 8, 45, atau 74 banyak dipakai dalam bentuk potongan harga atau harga minimal penjualan.
Salah satu toko camilan berbahan cumi-cumi, Master Squid, di Mall Ciputra Jakarta misalnya menjual seporsi cumi gorengnya senilai Rp 17.000 atau setengah dari harga normal yang Rp 36.000 pada tanggal 17 Agustus. Sementara, gerai sepatu Wakai menerapkan diskon 45 persen selama 17-18 Agustus.
Salah seorang pengunjung Mall Ciputra Jakarta Devina (24), yang ditemui Jumat (16/8/2019), mengaku sengaja datang ke sana siang itu untuk mencatat toko-toko yang mengadakan diskon dan promo spesial di pusat perbelanjaan serba ada tersebut.
"Saya mau berburu diskon supaya bisa berbelanja lebih hemat," kata dia.
Pengunjung lain berpendapat, pesta diskon di periode HUT RI seperti ini membantu mereka menjangkau barang yang selama ini tidak diprioritaskan untuk dibeli. "Pesta diskon di musim ini waktunya mengorek sedikit tabungan," ujar Dina (32).
Pesta diskon seperti Indonesia Great Sale memang diharapkan meningkatkan pengeluaran belanja masyarakat. Ketua Umum Dewan Perwakilan Pusat Aprindo Roy Mandey memperkirakan pengeluaran belanja setiap orang bisa di atas Rp 200.000 dengan adanya diskon dan promo.
"Jika pengeluaran belanja tiap orang lebih dari Rp 200.000, dengan kedatangan pengunjung ke mal rata-rata 30 ribu per hari, jika dikalikan 321 mal, total transaksi dari Indonesia Great Sale kita prediksi bisa mencapai Rp 32 triliun," jelasnya saat ditemui di Tangerang City Mall, Tangerang, beberapa waktu lalu.
Topang ekonomi
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira berpendapat, pesta diskon dapat mendorong konsumsi domestik sekaligus meningkatkan kinerja ekonomi indistri ritel. Jika dilakukan lebih rutin, maka stimulan tersebut dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Konsumsi rumah tangga merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi. Pada triwulan II-2019, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,17 persen dibandingkan dengan triwulan II-2018. Kontribusi konsumsi rumah tangga tersebut terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 55 persen. PDB Indonesia berdasarkan harga berlaku pada triwulan II-2019 sebesar Rp 3.963,5 triliun.
"Dalam jangka pendek, acara-acara diskon harus diperbanyak lagi sehingga pendapatan peritel, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah lebih meningkat tahun ini," ujarnya.
Dari sisi industri ritel, Aprindo mengharapkan transaksi ritel hingga akhir tahun tumbuh 9-10 persen hingga Rp 258 triliun. Tahun 2018 lalu, transaksi ritel mencapai Rp 235 triliun dengan pertumbuhan tahunan 7-8 persen.