Elite partai politik Koalisi Indonesia Kerja (KIK) tidak mempersoalkan komposisi kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin yang mengakomodasi 45 persen jumlah menteri dari kalangan parpol.
Oleh
DHANANG DAVID ARITONANG
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Elite partai politik Koalisi Indonesia Kerja atau KIK tidak mempersoalkan komposisi kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin yang mengakomodasi 45 persen jumlah menteri dari kalangan parpol. Sementara para elite parpol pendukung Jokowi-Amin juga terus melakukan dialog dengan parpol di luar KIK untuk mengetahui program apa saja yang ditawarkan oleh partai di luar koalisi.
Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani tidak risau dengan komposisi kabinet 55 persen menteri dari non-parpol dan 45 persen menteri dari parpol. Ia menjelaskan, bergabungnya parpol di luar KIK sepenuhnya merupakan keputusan Jokowi.
”Kami pun belum mengajukan nama-nama kader kami yang akan dicalonkan sebagai menteri,” ucapnya saat menghadiri Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Arsul menyampaikan, Kamis (15/8/2019), Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Pertemuan tersebut membahas soal konsep dan program yang ditawarkan Gerindra kepada pemerintah.
”Kami mau tahu terkait konsep apa yang ditawarkan oleh Gerindra kepada pemerintah dan apakah konsep tersebut berbeda dengan konsep pembangunan yang kami tawarkan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, wajar saja jika ada lobi-lobi dari partai di luar koalisi untuk bergabung dengan pemerintah. Menurut Ace, Jokowi sudah tahu akan kebutuhannya untuk lima tahun ke depan. ”Selain itu, kami juga menyambut baik jika Presiden mau mengumumkan susunan kabinetnya sebelum Oktober agar masyarakat tidak penasaran dengan nama-nama dalam kabinet ini,” katanya.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tidak mempermasalahkan komposisi kabinet periode 2019-2024 yang sudah final. Ia pun tidak menampik akan adanya pertemuan antara dirinya dan Presiden Jokowi di Singapura setelah Kongres V PDI-P untuk membahas dinamika politik.
”Kalau komposisi 55:45 itu yang terbaik bagi presiden, ya, bagus saja. Kami akan dukung itu,” ucapnya.
Sidang tahunan
Berdasarkan pantauan Kompas, sejumlah elite parpol menghadiri Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019). Elite parpol yang hadir di antaranya Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Ketua MPR yang juga menjabat Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan turut hadir dalam Sidang Tahunan MPR. Sementara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tidak menghadiri sidang karena sedang berhalangan.
”Yudhoyono masih dalam keadaan berduka karena kepergian Bu Ani. Selain itu, beliau juga harus merawat ibundanya yang sedang sakit,” ucap Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan.
Mantan cawapres Sandiaga Uno juga menyampaikan bahwa Prabowo berhalangan hadir karena ada agenda lain yang harus dihadiri. Karena itu, Sandiaga menghadiri sidang tahunan untuk mewakili Prabowo.