WOLVERHAMPTON, KAMIS - Sebagai klub semenjana di Liga Inggris, Wolverhampton Wanderers tak bakal melupakan laga kualifikasi putaran ketiga Liga Europa, Jumat (16/8/2019) dini hari WIB di kandang mereka, Stadion Molineux, kota Wolverhampton, Inggris. Betapa tidak?
Wolves, yang sejak berdirinya pada 1877 baru meraih prestasi level Eropa saat menjadi runner up Piala UEFA 1971-1972, ibarat meretas kembali jalur penampilan di benua biru. Kemenangan dengan skor telak 4-0 di Molineux atas tamunya, Pyunik (Armenia), membawa mereka menang agregat gol 8-0, dan lolos ke fase play off Liga Europa.
Pertandingan itu makin berkesan bagi kubu Wolves, seiring gol keempat mereka oleh striker pengganti Diogo Jota. Penyerang asal Portugal itu menerima bola chip dari Raul Jimenez. Di kotak penalti, Jota melepaskan bicycle kick, yang membuat kiper Andrija Dragojevic tak berdaya.
Terlepas dari pertahanan Pyunik yang rapuh, dengan empat gol yang bersarang nyaris tanpa kawalan berarti, Wolves layak berlega hati lolos ke fase play off. Musim lalu, tim asuhan Nuno Espirito Santo ini bertengger di posisi ketujuh klasemen, yang sebetulnya bukan posisi otomatis lolos ke Liga Europa.
Namun, tim “serigala” ibarat kejatuhan durian runtuh. Mengingat, ada dua tim yang berpeluang menggaet slot kualifikasi Liga Europa, yakni juara Piala FA sebagai prioritas utama, dan tim di peringkat ketujuh klasemen akhir. Beruntung bagi Wolves, Watford kalah dari Manchester City di final Piala FA. Secara kebetulan, City juga juara liga, sehingga ia sudah dipastikan lolos ke Liga Champions.
Sejak 39 tahun lalu
Penampilan Wolves di level Eropa ini menjadi yang pertama, sejak terakhir kali pada 1980, atau 39 tahun yang lalu. Yang istimewa, pada laga perdana babak kualifikasi putaran ketiga Liga Europa, 8 Agustus lalu di Stadion Republican, Yerevan, Armenia, Conor Coady dan kawan-kawan menang telak 4-0. Hasil ini membuat mereka lebih rileks pada laga kedua.
Pelatih Nuno Espirito Santo, juga mengambil langkah berani dengan mengganti sejumlah pemain mula. Hanya kapten Conor Coady dan gelandang Joao Moutinho yang tetap menjadi starter, sama dengan saat laga melawan Leicester City di Liga Inggris, 11 Agustus lalu, yang berakhir tanpa gol. Beberapa pemain lain seperti Jesus Vallejo, Neto dan Patrick Cutrone, menjalani laga debut, yang akhirnya berakhir gemilang itu.
Toh, Nuno Espirito Santo tak jemawa. “Ini bukan laga yang mudah. Pyuni lagi-lagi memulai laga dengan bagus. Saya juga berbicara dengan pelatih mereka (Aleksandr Tarkhanov) dan mendoakan yang terbaik bagi mereka ke depan,” ujar Santo.
Penampilan Wolves di level Eropa ini menjadi yang pertama, sejak terakhir kali pada 1980, atau 39 tahun yang lalu.
Ia menambahkan, semua pemain asuhannya bermain bagus, bukan hanya para debutan. “(Terutama) Pada babak kedua, mereka tampil sangat bagus,” ujar pelatih asal Portugal itu.
Kiprah Wolves di Liga Europa akan ditentukan hasil laga mereka melawan klub Italia Torino, pada fase play off, 23 Agustus mendatang. Lolos dari play off, artinya Wolves masuk ke fase grup, dan meretas kembali jalur ke kancah Eropa. Berhasilkah mereka menyamai prestasi 1971-1972, kala mereka menjadi runner up Piala UEFA? Layak ditunggu. (AFP/BBC)