Sebuah kapal penumpang tujuan Kendari-Salabangka terbakar habis di sekitaran Pulau Bokori, Sulawesi Tenggara. Sedikitnya tujuh orang meninggal dunia, dan lima orang dilaporkan hilang.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS - Sebuah kapal penumpang tujuan Kendari-Salabangka terbakar habis di sekitaran Pulau Bokori, Sulawesi Tenggara. Sedikitnya tujuh orang meninggal dunia, dan lima orang dilaporkan hilang.
Kapal bernama KM Izhar terbakar pada Jumat (16/8/2019), jelang tengah malam. Kebakaran pada bagian mesin membuat penumpang panik dan segera berusaha menyelamatkan diri dengan melompat ke laut.
Irwan (41), korban selamat menuturkan, kapal berangkat dari pelabuhan Kendari sekitar pukul 22.00, menuju Salabangka, Morowali, Sulawesi Tengah. Tidak berapa lama setelah kapal meninggalkan pelabuhan, ia tertidur di bagian tengah kapal.
"Tiba-tiba ada yang teriak kebakaran. Api mulai terlihat dari bagian belakang. Semuanya panik, berusaha ke depan. Orang-orang mulai lompat ke laut," ucap Irwan, Sabtu pagi, di Desa Bajoe, Soropia, Konawe.
Ia juga segera melompat ke laut dan berusaha berenang. Lokasi kebakaran yang masih di sekitar pulau cukup menolong warga untuk berenang karena situasi masih cukup terang. Ayah dua anak ini berenang ke arah keramba. Sekitar 30 menit kemudian, warga setempat datang menolong dengan menggunakan perahu.
"Saya masih cari keluarga. Satu orang belum ditemukan, saya sudah cari di puskesmas dan posyandu tidak ada. Semoga selamat," tambahnya.
Paidin, korban lainnya, tidak mampu menyembunyikan kesedihan. Istrinya, Samuiah (38), tidak bisa tertolong. Ia dan dua anaknya selamat.
Paidin bercerita, saat api membakar kapal, ia terpisah dengan keluarganya. Orang-orang berusaha keluar dari lambung kapal, ke bagian anjungan. Para penumpang saling dorong untuk menyelamatkan diri masing-masing.
"Saya lompat sambil cari-cari keluarga. Setelah sampai di desa, saya akhirnya ketemu dengan anak. Istri saya sudah meninggal dunia," ucapnya berlinang air mata.
Kebakaran hebat di KM Izhar diduga kuat berasal dari bagian mesin kapal. Api dengan cepat menjalar dan menyambar berbagai barang muatan. Data Basarnas, kapal dengan tonase 89 GT ini bermuatan 72 orang.
Saya lompat sambil cari-cari keluarga. Setelah sampai di desa, saya akhirnya ketemu dengan anak. Istri saya sudah meninggal dunia
Kepala Desa Bajoe Abdul Muis menuturkan, saat kapal terbakar, warga bersama anggota Polsek Toronipa langsung turun membantu evakuasi. Selain menyelamatkan korban selamat, warga dan tim juga mengevakuasi tujuh korban meninggal dunia.
"Kami bawa ke posyandu empat orang. Tiga orang korban lainnya di Desa Tapulaga. Tapi kami sepakat kumpulkan semua di Posyandu sini," kata Muis.
Kepala Polsek Toronipa Iptu Iyan Sopian mengatakan, total korban meninggal hingga Sabtu pukul 09.00, sejumlah tujuh orang. Korban tersebut terdiri dari empat orang adakah perempuan, dua anak-anak, dan seorang pria.
"Untuk jumlah total penumpang yang hilang belum bisa kami pastikan karena manifest kapal belum jelas. Jelasnya kami lakukan evakuasi dulu, dan menyelamatkan warga," terangnya.
Selain itu, tambah Iyan, pihaknya juga telah mengamankan lima orang awak kapal, termasuk kapten kapal bernama Abdul Razak. Saat ini semua awak sedang diperiksa intensif untuk dimintai keterangan.