Jemaah haji dari Debarkasi Surabaya kelompok terbang 1, 2, dan 3 mulai tiba di Indonesia, Minggu (18/8/2019), setelah menjalani rangkaian ibadah haji di tanah suci. Kondisi kesehatan jemaah akan dipantau hingga 21 hari untuk memastikan jemaah tidak tertular penyakit seusai beribadah di tanah suci.
Oleh
IQBAL BASYARI
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Jemaah haji dari Debarkasi Surabaya kelompok terbang 1, 2, dan 3 mulai tiba di Indonesia, Minggu (18/8/2019), setelah menjalani rangkaian ibadah haji di tanah suci. Kondisi kesehatan jemaah akan dipantau hingga 21 hari untuk memastikan jemaah tidak tertular penyakit seusai beribadah di tanah suci.
Kelompok Terbang 1 Debarkasi Surabaya, yang berjumlah 448 anggota jemaah, tiba di Bandar Udara Intenasional Juanda, Sidoarjo, sekitar pukul 03.35. Jemaah dari Magetan tersebut kemudian masuk ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya sebelum kembali ke daerahnya masing-masing.
Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah, Kantor Wilayah Kementerian Agama Jatim, Jamal mengatakan, setiap hari ada tiga kloter yang tiba di Surabaya. Mereka bertolak dari Arab Saudi menggunakan pesawat Saudi Arabia Airlines. Kloter terakhir akan tiba pada 15 September 2019.
Setelah tiba di asrama haji, jemaah harus menyelesaikan tahap pemeriksaan imigrasi dan kesehatan sebelum diperbolehkan kembali ke rumahnya masing-masing. PPIH memeriksa suhu tubuh jemaah menggunakan pemindai panas tubuh (thermal body scanners). Jemaah juga dibagikan air zam-zam sebanyak lima liter yang sudah disiapkan oleh PPIH.
Kepala Bidang Kesehatan PPIH Debarkasi Surabaya Budi Hidayat mengatakan, jika suhu tubuh jemaah lebih dari 37,5 derajat celsius, akan dilakukan pemerikssan. Hal ini dilakukan untuk memastikan jemaah tidak terjangkit penyakit setiba dari Arab Saudi.
Ada tiga penyakit yang diwaspadai dari jemaah yang kembali dari Arab Saudi, yakni Mers-CoV, meningitis, dan ebola. ”Ebola merebak di Negara Afrika dan kita tahu, Afrika ada juga jemaah hajinya yang datang ke sana. Tiga penyakit itu yang kita waspadai,” katanya.
Meskipun jemaah sudah dinyatakan sehat, mereka masih dalam pengawasan hingga 21 hari seusai tiba di Tanah Air. Jika suhu tubuh mendadak tinggi, mereka diminta memeriksakan kesehatan ke rumah sakit atau puskesmas. ”Jemaah dibekali kartu yang menunjukkan bahwa jemaah baru saja tiba dari Arab Saudi,” tutur Budi.
Jemaah asal Surabaya, Zulkifli (46), mengatakan, pelayanan yang diberikan PPIH Surabaya dan Arab Saudi sangat baik. Fasilitas katering, penginapan, dan transportasi memudahkan jemaah menjalani rangkaian ibadah haji. ”Hanya saat pulang, banyak anggota jemaah yang membawa barang melebihi ketentuan sehingga membuat persiapan lebih lama,” ujarnya.