PONTIANAK, KOMPAS – Para siswa SDN 19 Mempawah Timur, Dusun Tekam (Telayar), Desa Sejegi, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, tidak bisa bersekolah karena bangunan SD mereka ikut terbakar api dari lahan gambut. Di wilayah itu, kebakaran lahan gambut sudah mencapai 350 hektar.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dam Kebudayaan Kabupaten Mempawah Sawardi, Senin (19/8/2019), mengatakan, bangunan SDN 19 Mempawah Timur itu terbakar Sabtu (17/8) sekitar pukul 01.00. Kebakaran lahan gambut merembet ke sekolah.
“Jumlah siswa SDN itu ada 12 orang terdiri dari dua kelas, kelas II dan VI. Namun, saat kejadian, tidak ada siswa di sekolah karena mereka memang diliburkan akibat kabut asap," ujar Sawardi.
Para siswa tidak bisa belajar di sekolah karena sekolah beserta sarana mengajar ludes dilalap api.
Akibat kebakaran bangunan sekolah tersebut, para siswa juga sementara tidak bisa belajar di sekolah. Pasalnya, bangunan sekolah beserta sarana mengajar ludes dilalap api.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mempawah menyiapkan tempat belajar sementara, yakni gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang tidak jauh dari lokasi gedung SD. Pada Senin pagi masyarakat membersihkan gedung PAUD untuk dipergunakan anak-anak SDN 19 belajar.
"Selasa atau Kamis, kalau kabut asap tidak mengganggu lagi, mereka sudah masuk belajar menggunakan gedung PAUD. Namun, jika kondisi asap dan kebakaran lahan di daerah itu masih ada, maka masih libur,” tuturnya.
Yuni (35), warga setempat, mengatakan, saat terjadi kebakaran, ia dan salah seorang warga berupaya memadamkan api dengan mesin pemadam milik BPBD yang ada di lokasi. Sebab, saat itu satuan tugas sedang upacara sehingga tidak ada di tempat. Namun, api sudah telanjur membesar. Upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
Aryani (52), orangtua murid, mengatakan, sebelum bangunan sekolah terbakar siswa memang sudah sekitar satu bulan diliburkan karena kabut asap. Terbakarnya bangunan sekolah, menjadi kendala yang menghambat aktivitas belajar-mengajar bagi anaknya dan siswa-siswa lain.
“Saya berharap pemerintah segera membangun sekolah secepatnya, sehingga anak-anak kami dapat kembali belajar dengan nyaman,” kata Aryani.
Yuda (12), siswa kelas VI SDN 19 Mempawah Timur, mengatakan, ia dan teman-temannya untuk sementara belajar sendiri di rumah dengan buku paket. Para siswa masih menyimpan buku paket di rumah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Membawah Hermansyah, mengatakan, kebakaran di daerah itu sudah berlangsung tiga pekan terakhir. Luas kebakaran mencapai 350 ha. Di Mempawah, keseluruhan lahan terbakar berkisar 600 ha-700 ha.
menruut Hermansyah, pemadaman di Mempawah terkendala keterbatasan tim pemadam. Padahal, titik kebakaran berada di banyak lokasi. Namun, pihak BPBD terus berupaya memadamkan kebakaran melalui satuan tugas darat maupun udara.