PADANG, KOMPAS - Semen Padang FC melanjutkan tren kemenangan usai membungkam Persela Lamongan 2-0 pada laga lanjutan Shopee Liga 1 di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Sumatera Barat, Selasa (20/8/2019). Ini kemenangan kedua skuad berjuluk Kabau Sirah itu setelah menundukan PSIS Semarang 1-0, pekan lalu.
Dengan hasil tersebut, Semen Padang mulai menyusul perolehan poin tim lainnya, meskipun belum mengubah posisi mereka di dasar klasemen sementara dengan perolehan 10 poin dari 13 laga. Sementara bagi Persela Lamongan, kekalahan itu membuat mereka kembali terjerembab ke zona degradasi di posisi ke-16 dengan koleksi 12 poin dari 14 pertandingan.
Pelatih kepala Semen Padang Weliansyah mengapresiasi permainan anak asuhnya dalam pertandingan itu. Para pemain tampil cemerlang dan dapat menjalankan instruksi pelatih dengan baik. Evaluasi selama latihan, terutama soal lini serang, mulai menampakkan hasilnya.
"Semua pemain bekerja keras dalam pertandingan ini. Taktik dan strategi yang kami terapkan berjalan dengan baik," kata Weliansyah. Dia menambahkan, kemenangan perdana melawan PSIS Semarang turut meningkatkan motivasi pemain untuk meraih poin penuh.
Bermain dalam cuaca panas, pertandingan yang mempertemukan dua pelatih asal Ranah Minang itu berlangsung dengan tempo lambat. Kedua tim lebih mengandalkan operan dari kaki ke kaki dibandingkan akselerasi pemain. Meskipun demikian, beberapa peluang berbahaya diciptakan kedua tim dan dua di antaranya berbuah gol.
Weliansyah mengakui, timnya memang sengaja menerapkan permainan lambat untuk mencegah kelelahan pemain akibat cuaca panas. Hal itu diantisipasi dengan strategi penguasaan bola. Jika kehilangan bola, para pemain tuan rumah mengawal pemain kunci Persela Lamongan dengan ketat.
Penyerang Semen Padang Karl Max "Dany" Barthelemy menjadi bintang dalam pertandingan tersebut. Pemain yang sebelumnya banyak mendapat kritik, membuktikan ketajamannya dengan memborong dua gol pada menit ke-11 dan ke-57. Selain tidak banyak menyia-nyiakan peluang, Dany juga bisa menjaga, menggiring, dan mengoper bola dengan baik.
"Saya salut dengan Dany. Meskipun di awal musim sempat down, perlahan ia bisa bangkit. Pada hari ini, ia tampil luar biasa. Gol yang ia ciptakan cukup bagus. Dia mau kerja keras, berlari," ujar Weliansyah.
Weliansyah berharap, hasil positif bisa berlanjut saat timnya bertandang ke kandang Borneo FC akhir pekan ini. Dua kemenangan beruntun itu menjadi momentum bagi Kabau Sirah untuk beranjak dari zona degradasi.
Pelatih kepala Persela Lamongan Nil Maizar mengakui, anak asuhnya tidak tampil baik dalam pertandingan tersebut. Taktik dan strategi yang diterapkan tidak berjalan sesuai yang dia inginkan. Para pemain sering melakukan kesalahan mendasar yang akhirnya berbuah gol bagi lawan.
"Taktik kami kurang jalan hari ini. Semuanya kurang lancar. Umpan banyak salah, koordinasi juga salah. Penyelesaian akhir kurang bagus. Dibandingkan 5-6 pertandingan terakhir, hari ini kurang bagus. Beda dengan saat lawan PSS Sleman (pekan lalu)," kata Nil, yang juga mantan pelatih Semen Padang.
Meskipun tim tampil buruk, Nil tetap menghargai perjuangan anak asuhnya. Kekalahan tersebut juga tidak terlepas dari jadwal padat yang dilalui tim akhir-akhir ini, yaitu lima laga dalam sebulan, sehingga mempengaruhi performa pemain.
Nil menambahkan, ia akan mengevaluasi tim menjelang pertandingan selanjutnya melawan PS Tira Persikabo di Stadion Surajaya, Lamongan, Jawa Timur. Persela butuh poin untuk keluar dari zona degradasi dan terus menanjak ke papan tengah, bahkan atas.
Hasil pertandingan di pekan ke-15 Liga 1 tersebut membuat persaingan di papan bawah semakin ketat. Semen Padang mulai mengejar ketertinggalan poin dari tim lainnya dengan mengoleksi 10 poin dari 13 laga. Sementara itu empat tim terbawah lainnya di peringkat 17 hingga 14 yaitu, Perseru Badak Lampung, Persela Lamongan, Barito Putera, dan Persija Jakarta, masing-masing mengoleksi 12 poin.