Tips Menjaga Keamanan Privasi di Internet Lewat Komik
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Kesadaran masyarakat untuk menjaga keamanan privasi di internet masih perlu disosialisasikan. Komik dinilai sebagai media yang tepat untuk menyampaikan pesan tersebut secara menarik dan ringan.
Komik tersebut dikurasi melalui kompetisi komik dalam rangkaian acara berjudul #JagaPrivasimu. Kompetisi ini digagas oleh Google bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Siberkreasi, ICT Watch, Indonesian Internet Governance Forum (ID-IGF), dan Youth Internet Governance Forum (IGF).
“Kami berkolaborasi dengan banyak pihak karena kami sadar bahwa privasi bukan tanggung jawab pemerintah saja, tapi kita semua,” kata Head of Public Policy Google Indonesia Putri Alam di Jakarta, Selasa (20/8/2019).
Kompetisi ini dimulai sejak 14 Juli 2019 dan telah menerima sekitar 300 karya. Karya tersebut kemudian dikurasi menjadi 25 besar.
Hari ini, Google mengumumkan lima pemenang utama, yakni Aulia Azziawaty, Ayub S Albana, Febryan Prasetyo, Nucky Artha, dan Salma Syahidah. Para pemenang berkesempatan untuk mengunjungi kantor Google Asia Pasifik di Singapura dalam waktu dekat.
Komik-komik tersebut berisi cerita pendek tentang tips menjaga keamanan dan privasi ketika menggunakan internet. Beberapa cara yang disarankan antara lain adalah membuat kata sandi yang kuat dan memastikan validitas tautan atau link. Pesan-pesan ini disampaikan melalui karakter yang diciptakan oleh masing-masing komikus.
Menurut Chief Executive Officer Kreavi, Motulz, perlu pendekatan khusus untuk mengampanyekan isu yang berkaitan dengan privasi. Cara yang digunakan harus menarik, unik, dan tidak terkesan menggurui.
Privasi adalah soal pengetahuan, kecakapan, nilai, dan sikap. Jadi, menjaga privasi bukan sekadar memiliki skill berinternet. Di sisi lain, kita juga dituntut menjadi warga negara digital yang baik
“Ini agar (pesannya) bisa lebih mudah diterima. Menurut saya, komik menjadi salah satu medium kreatif (untuk menyampaikannya),” kata Motulz.
Pada kesempatan yang sama, Tenaga Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Kebijakan Digital, Dedy Permadi mendukung kegiatan ini. Menurutnya, pesan untuk bijak berinternet perlu disebarkan, khususnya untuk para pengguna internet muda.
Menurut Dedy, pengguna internet di Indonesia didominasi oleh penduduk usia 13-34 tahun. Pengguna internet berusia 13-18 tahun berjumlah 16,6 persen dari total pengguna di Indonesia.
Sementara itu, jumlah pengguna internet berusia 19-34 tahun berjumlah 49 persen dari total pengguna internet Indonesia. Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, saat ini ada 171 juta pengguna internet di Indonesia.
“Privasi adalah soal pengetahuan, kecakapan, nilai, dan sikap. Jadi, menjaga privasi bukan sekadar memiliki skill berinternet. Di sisi lain, kita juga dituntut menjadi warga negara digital yang baik,” kata Dedy.