Pemerintah Korea Selatan mengenalkan diri sebagai negara yang ramah bagi wisatawan Muslim dunia. Hal ini didukung berkembangnya sejumlah fasilitas, seperti masjid, mushala, dan restoran ramah Muslim.
Oleh
Sekar Gandhawangi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Korea Selatan mengenalkan diri sebagai negara yang ramah bagi wisatawan Muslim dunia. Hal ini didukung berkembangnya sejumlah fasilitas, seperti masjid, mushala, dan restoran ramah Muslim.
”Kami ingin mempromosikan Korea Selatan sebagai negara yang ramah terhadap Muslim. Ada banyak infrastruktur yang mendukung hal ini, seperti mushala, masjid, dan restoran,” kata Director of Korea Tourism Organization (KTO) Jakarta Office Andrew Jonghoon Kim di Jakarta, Selasa (20/8/2019).
Hal itu disampaikan saat konferensi pers Korea Travel Fair 2019 ”Muslim Friendly Korea Festival”. Acara ini akan diadakan pada 6-8 September 2019 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta.
Menurut data KTO, hingga kini ada 18 masjid yang tersebar di kota-kota besar Korea Selatan, antara lain Seoul, Ansan, Gwangju, dan Busan. KTO juga mencatat ada 114 mushala di kota-kota besar. Selain ada di kota-kota besar, fasilitas untuk beribadah itu juga tersedia di sejumlah tempat wisata, salah satunya di Lotte World.
Kami ingin mempromosikan Korea Selatan sebagai negara yang ramah terhadap Muslim. Ada banyak infrastruktur yang mendukung hal ini, seperti mushala, masjid, dan restoran. (Andrew Jonghoon Kim)
Adapun KTO mencatat sekitar 130 restoran ramah Muslim. Restoran ramah Muslim di Korea Selatan mengolah kuliner dengan cara mendekati halal. Jarang ditemukan restoran dengan sertifikat halal di sana. Sebab, persyaratan halal di Korea Selatan cukup sulit dipenuhi.
Kendati demikian, para pelaku usaha sadar akan tata cara mengolah dan menyiapkan makanan secara halal. Para wisatawan bisa menemukan banyak restoran yang ramah Muslim, salah satunya di daerah Itaewon-dong yang ada di selatan kota Seoul.
Langkah Korea Selatan untuk mempromosikan wisata ramah Muslim dipicu pula oleh pertumbuhan penduduk Muslim di sana. Warga Muslim dicatat meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun. Kini, jumlahnya mencapai 100.000 orang, baik yang merupakan penduduk asli maupun pendatang. Jumlah itu setara dengan 0,2 persen dari total penduduk Korea Selatan.
Public Relation and Media Manager KTO Jakarta Office Irma Maulida mengatakan, tren wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Korea Selatan meningkat tiap tahun. Pertumbuhan rata-rata mencapai 10 persen per tahun.
”Pada 2018 tercatat ada sekitar 250.000 wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Korea Selatan. Kami harap jumlah wisatawan ke Korea Selatan bisa meningkat,” kata Irma.
Sementara itu, Minister and Consul General of the Embassy of the Republic of Korea Kim Jong-min mengatakan, usaha ini diharapkan bisa mendekatkan warga Indonesia dan warga Korea Selatan. ”Kami akan berusaha agar wisatawan Muslim yang berkunjung merasa nyaman,” katanya.