Muktamar PKB 2019 kembali memberikan mandat kepada Muhaimin Iskandar untuk menjabat Ketua Umum PKB. Ini akan menjadi periode ketiga kepemimpinannya sejak terpilih pertama kali pada Muktamar PKB 2008.
Oleh
INSAN ALFAJRI
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB 2019 kembali memberikan mandat kepada Muhaimin Iskandar untuk menjabat Ketua Umum PKB. Atas mandat yang diberikan, pria yang kerap disapa Cak Imin itu menyatakan siap mengemban amanah tersebut sekaligus siap membawa PKB menghadapi setiap tantangan yang muncul ke depan.
"Dengan memahami amanah besar dan nyata tantangan masa depan perjuangan PKB, saya bisa memahami sepenuhnya harapan itu. Maka dengan niat mengabdi kepada Tuhan dan bangsa tercinta, bismillah, saya bersedia," ujar Muhaimin menjawab pertanyaan mengenai kesediaannya memimpin kembali PKB hingga 2024, dalam Muktamar PKB 2019, di Nusa Dua, Bali, Rabu (21/8/2019) dinihari.
Dengan demikian, untuk ketiga kalinya Cak Imin terpilih menjabat Ketua Umum PKB. Periode 2019-2024 akan menjadi periode kepemimpinannya yang ketiga. Cak Imin pertama kali terpilih dalam Muktamar PKB 2008.
Sebelum ditanyakan kesediaan memimpin kembali PKB, Cak Imin menunaikan kewajibannya, membacakan laporan pertanggungjawaban (LPJ) Dewan Pengurus Pusat PKB periode 2014-2019.
Diantara poin-poin yang dibacakan, dia menyinggung soal keikutsertaan PKB di Pemilu 2019. Pemilu 2019 yang untuk pertama kalinya memilih presiden/wakil presiden dan anggota legislatif secara bersamaan, disebutnya sebagai pemilu terberat bagi semua partai peserta pemili.
"Ini pemilu tersulit dunia dan akhirat," katanya.
Kendati demikian, Cak Imin menyatakan bahwa PKB berhasil untuk selalu hadir di tengah rakyat. Bahkan dia menyebut, demam PKB telah tercipta saat pemilu.
"Menurut analisis seorang pengamat, partai harus terus selalu muncul dan hadir di tengah rakyat agar partai terus berkembang dan eksis," katanya.
Eksistensi partai, lanjutnya, tergenjot dengan wacana dirinya menjadi calon wakil presiden pada Pemilu Presiden 2019, berpasangan dengan Calon Presiden petahana Joko Widodo. Meski kemudian yang dipilih mendampingi Jokowi adalah Ma\'ruf Amin, Cak Imin berpendapat bahwa efek dari wacana pencalonannya membuat PKB terus diingat publik khususnya calon pemilih.
Ditambah lagi, PKB melalui kader di akar rumput terus melakukan aksi-aksi lapangan. Misalnya saja dengan membela petani. "Sampai sekarang, kita yang berantem dengan Ibu Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan) belum sembuh," katanya.
Perjuangan PKB ini, dia melanjutkan, dibalas rakyat dengan memberi PKB 13 juta lebih suara atau naik dari Pemilu 2014. "Saya berani mengklaim bahwa kita partai Islam dengan pemilih terbesar di dunia," tambahnya.
Setelah usai membacakan LPJ, dalam sidang Pleno III dengan agenda penyampaian pandangan umum, seluruh Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB menerima LPJ Cak Imin. Selain itu, mereka menginginkan Cak Imin menjadi mandataris tunggal muktamar dan ditetapkan sebelum matahari terbit.
Maka jadilah setelah agenda tersebut, Cak Imin langsung dikukuhkan sebagai Ketua Umum PKB periode 2019-2024.
Selaku ketua umum terpilih, Cak Imin berhak memilih orang-orang yang akan duduk di kepengurusan DPP. Rencananya hal ini akan dibahas hari ini.
Sementara Muktamar PKB 2019 rencananya akan ditutup, Rabu (21/8/2019) malam. Dalam susunan acara penutupan muktamar, Wakil Presiden terpilih Ma\'ruf Amin akan memberikan sambutan selain Ketua Umum terpilih PKB, Muhaimin Iskandar.