Duterte Peringatkan Kapal Asing yang Masuk Tanpa Izin
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·2 menit baca
MANILA, SELASA -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Selasa (20/8/2019), memperingatkan, setiap kapal asing yang masuk ke wilayah teritorial Filipina tanpa izin akan diperlakukan ”tidak bersahabat”. Pernyataan itu terkait dengan keberadaan kapal-kapal perang China yang berada beberapa mil dari lepas pantai Filipina.
Peringatan itu keluar pada saat Duterte menghadapi kritik di dalam negeri yang menuduhnya bersikap pasif terhadap provokasi China. Diduga sikap pasif itu terkait dengan janji kerja sama ekonomi dengan Beijing.
Rasa frustrasi Duterte terhadap pergerakan kapal-kapal China—berada di sekitar batas teritorial perairan Filipina—di sejumlah lokasi disampaikan juru bicara Duterte, Salvador Panelo, Selasa (20/8).
”Semua kapal asing yang melintas di wilayah laut kami sebelumnya harus memberi tahu dan mendapat izin dari pemerintah yang berwenang,” kata Panelo mengutip perkataan Duterte.
”Entah kami mendapatkan kepatuhan yang bersahabat atau menegakkannya dengan cara yang tidak bersahabat,” lanjutnya.
Sebenarnya Panelo tidak merujuk pada China ketika menyampaikan sikap Duterte itu.
Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana mengatakan, tindakan tidak bersahabat dapat termasuk mengawal kapal yang tidak berizin keluar dari perairan Filipina. ”Ada banyak hal yang bisa kami lakukan untuk tidak bersahabat,” ujarnya.
Agenda Manila
Duterte dijadwalkan berkunjung ke China minggu depan. Ia berjanji akan membahas kemenangan arbitrase Filipina atas China tahun 2016 dengan Presiden Xi Jinping.
Kunjungan ini menandai perubahan haluan Duterte yang sejak terpilih tahun 2016 membina kembali hubungan baik dengan China untuk mengharapkan kerja sama ekonomi.
”Saya memiliki waktu sekitar dua tahun dan beberapa bulan lagi sebagai presiden. Saatnya kita bicara,” kata Duterte beberapa waktu lalu.
Selain itu, Duterte juga mengatakan, dirinya akan mendesak Beijing agar menyelesaikan pembahasan soal Laut China Selatan dengan negara-negara lain yang juga mengklaim untuk menghindari bentrokan yang tidak disengaja.
Duterte telah memilih untuk tidak menegakkan keputusan yang dapat membatalkan sebagian besar klaim China atas Laut China Selatan. Beijing sendiri tidak berpartisipasi dalam proses arbitrase tersebut dan menolak hasilnya.
Manila telah mengajukan protes diplomatik dalam beberapa minggu terakhir terhadap aktivitas kapal penjaga pantai, angkatan laut, dan nelayan paramiliter China di wilayah Laut China Selatan yang dikuasai Filipina. Angkatan Bersenjata Filipina telah merilis gambar dan mengutip saksi yang melihat kapal perang China di lepas pantai Pulau Palawan dan Tawi Tawi pada Februari hingga awal Agustus ini.
Lorenzana menyebutkan, aktivitas China di sana mengkhawatirkan. ”Frekuensinya pun telah meningkat. Jadi, sangat mengkhawatirkan mengapa banyak kapal angkatan laut China melintas,” katanya. (REUTERS/AFP)